Sekolah gratiskan uang sekolah Duta, siswa yang bayar pakai recehan
Sekolah gratiskan uang sekolah Duta, siswa yang bayar pakai recehan. Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN Kota Magelang, Agung Dwi Laksono di Magelang, mengatakan madrasah menanggung seluruh biaya pendidikan bagi Duta.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Magelang, Jawa Tengah, membebaskan biaya pendidikan Eka Duta Prasetya, calon siswa yang membayar uang seragam dengan recehan dari hasil tabungannya. Foto Duta dan tumpukan uang logamnya sempat viral di media sosial.
Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) MAN Kota Magelang, Agung Dwi Laksono di Magelang, mengatakan madrasah menanggung seluruh biaya pendidikan bagi Duta. Sedangkan uang receh yang sempat diserahkan kepada panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) dikembalikan.
"Uang receh senilai Rp 1,5 juta sedianya akan dipakai untuk membeli empat pasang seragam sekolah, kemudian kami kembalikan dalam bentuk rekening tabungan," katanya.
Dia mengatakan uang yang dimasukkan dalam rekening sebesar Rp 1,5 juta, seluruhnya berupa uang pecahan Rp 1.000.
Dia menuturkan tujuan dibuatkannya rekening untuk Duta agar uang yang ditabungnya bisa lebih aman. Bisa diambil sewaktu-waktu untuk keperluan lain yang lebih penting.
"Kebijakan madrasah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi Duta, setelah kami melakukan survei di rumah kontrakannya," katanya.
Duta mengatakan sejak kelas VI SD dirinya rajin menabung dengan menyisihkan uang saku yang diberikan ayahnya.
Ayahnya yang bekerja sebagai tukang parkir penghasilannya pas-pasan membuat dia hidup hemat, uang saku yang diberi oleh ayahnya selalu disisihkan untuk ditabung.
Setiap hari Duta menabung sisa uang saku dengan harapan bisa membeli laptop untuk menunjang belajarnya. Kebiasaan itu berlangsung hingga lulus madrasah tsanawiyah (MTs) .
"Setiap hari, saya diberi uang saku Rp 11.000 hingga Rp 15.000. Biasanya saya tabung sebanyak Rp 7.000," katanya.
Saat lulus MTs, katanya, tabungan sudah beberapa kaleng penuh. Bersamaan dengan itu, dia harus menggunakan uang tabungannya untuk dapat melanjutkan sekolah.
"Waktu kelulusan kemarin, ayah saya bilang agar uang tabungan dipakai dulu untuk biaya melanjutkan sekolah dan membeli laptopnya bisa lain waktu kalau ada rezeki yang lain," katanya.
Meskipun belum bisa memenuhi keinginannya membeli laptop, dia mengaku tidak apa-apa, karena tidak ingin membebani ayahnya terbebani.
Ayah Duta, Agung Prasojo mengatakan dirinya mengajarkan pada anak tunggalnya tersebut untuk selalu hidup berhemat sejak kecil.
"Kami ingin mengajarkan pada anak untuk hidup mandiri, mudah-mudahan hal ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya," katanya.