Sekolah mahal cap internasional & guru bule tak jamin kualitas
Tak cuma JIS, banyak sekolah mengaku bertaraf internasional tetapi sebenarnya tak bermutu.
Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS), Cilandak, Jakarta Selatan, akan ditutup Kemendikbud secara permanen hari ini. TK elit bertarif mahal itu rupanya belum mengantongi izin.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD Kemendikbud) Lydia Freyani H di Jakarta, Senin, (21/3).
Selain itu TK JIS terbukti tak mampu melindungi anak didiknya. Seorang bocah berusia 5 tahun, menjadi korban sodomi di toilet sekolah. Pelakunya dua orang cleaning service yang kini sudah ditahan polisi.
Pihak JIS mengakui kelalaian mereka atas kasus sodomi itu Namun, kepala sekolah JIS, Timothy Carr menyatakan pihak yang paling bertanggung jawab atas kasus ini adalah para tersangka.
Sementara manajemen JIS mengaku para guru tidak akan dikenakan sanksi apa pun dalam kasus pelecehan ini.
JIS pun jadi sorotan. Rupanya sistem keamanan yang serba ketat dari luar tak mampu melindungi anak didiknya.
Berikut kecaman terhadap sistem pendidikan di sekolah internasional tersebut. Kemendikbud menilai banyak sekolah mengaku bertaraf internasional tetapi sebenarnya tak bermutu.
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
JIS cuma cari uang
Kemendikbud resmi menutup Taman Kanak-kanak (TK) Jakarta International School. Selain kasus sodomi, Dirjen PAUD Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Lydia Freyani, mengatakan JIS ditutup karena cuma berorientasi cari uang.
"Kita tegas, berdasarkan keputusan mengatasnamakan PAUD Mendikbud, JIS ditutup. Kita menertibkan JIS karena kita melihat (JIS) mencari uang," ujar Lydia kepada wartawan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Senin, (21/4).
JIS pun tidak diperbolehkan menerima siswa baru dan pindahan.
"TK JIS diberikan kesempatan sampai akhir ajaran bagi yang masih sekolah. Dan tidak boleh menerima siswa baru dan pindahan," kata Lydia.
Guru bule belum tentu berkualitas
Sekolah internasional dianggap sebagian masyarakat memiliki jaminan kualitas. Apalagi didukung guru-guru dari luar negeri. Namun faktanya sekolah mahal dengan sistem pendidikan internasional dan guru-guru bule pun tidak menjamin sekolah aman 100 persen.
Dirjen PAUD Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Lydia Freyani H menilai sekolah bertaraf internasional yang diajar guru-guru dari luar negeri, tidak menjamin siswa-siswi tersebut berkompetensi baik.
"Jangan sampai mentang-mentang bule mereka seolah-olah berkompeten untuk ngajar tapi bener enggak dia berkualitas," kata Lydia di Gedung Mendikbud, Jakarta, (21/4).
Oleh karenanya, dirinya akan melakukan investigasi di sejumlah sekolah bertaraf internasional di Indonesia, untuk melihat proses belajar mengajar serta mengaudit perizinan sekolah.
Tak ajarkan agama dan Bahasa Indonesia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan Jakarta International School (JIS) tidak memiliki pelajaran umum di Indonesia. Mereka berpendapat JIS tak nasionalis.
"JIS tidak ada pelajaran agama, bahasa Indonesia, dan PPKN. Kita berpendapat ini sudah tercabutnya nasionalisme di JIS," kata Sekjen KPAI Erlinda kepada wartawan, di Gedung Mendikbud, Jakarta, Senin, (21/4).
Dirjen PAUD Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Lydia Freyani menegaskan JIS bukan sekolah internasional. JIS, lanjut dia, hanya seperti sekolah perwakilan asing.
"Kalau dia (JIS) sekolah diplomatik silakan kurikulumnya diplomatik tapi kalau sekolah internasional dia tetap harus menyelenggarakan ujian nasional ada pelajaran Agama, Bahasa Indonesia, Pancasila dan PPKN. Nah ini yang kita audit dan ini akan ada fakta-fakta baru," tambahnya.
Lebih bagus sekolah kampung
Pengacara kondang OC Kaligis bakal menuntut sekolah TK Jakarta International School (JIS). Dia menyayangkan sekolah mahal tetapi keamanan siswanya tak terjamin.
"Kaligis minta TK JIS ditutup. Kedua, dan JIS bertanggungjawab atas kejahatan itu agar kejadian ini tidak terulang," ungkap Kaligis di kantornya di Plaza Majapahit, Jakarta, Kamis (17/4).
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa sekolah bertaraf internasional itu tidak layak. Dia malah menganggap sekolah yang berada di perkampungan malah lebih bagus.
"Mungkin saja sekolah kampung lebih baik daripada internasional (JIS)," tegasnya.
Orang tua menyesal bayar 20 juta
T, orang tua bocah korban sodomi mengaku menyesal menyekolahkan anaknya di JIS. Dia mengecam terjadinya pelecehan pada anaknya. Kekecewaannya bertambah setelah tahu TK JIS belum berizin.
"Kamu mau masuk tidak ada izin, bayar Rp 20 jutaan per bulan. Saya jengkel, merasa dikhianati," lanjut T.
T menegaskan sudah salah pilih sekolah. Bahkan, dia menegaskan tidak akan menyekolahkan anaknya di sekolah berstandar internasional tersebut.
"Kalau sekolah (lagi) di JIS, sorry saja nggak mau. Saya keliru pilih sekolah," katanya.
Disinggung apakah akan memasukkan anaknya ke dalam homeschooling, dirinya pun membantah. Menurutnya, metode sekolah seperti itu malah membuat anaknya menyendiri. Maka dari itu, secara tegas, bahwa bocah laki-lakinya tersebut bakal tetap dimasukan dalam sekolah normal.
"Saya pasti menyekolahkan anak saya, saya tetep sekolahin normal. Tapi saat ini saya pilih-pilih (sekolah) yang kecil saja," tegasnya.