Selewengkan BBM subsidi, pelaku akui ada anggota Polri terlibat
Tersangka Dodo mengaku memang disuruh oleh anggota polisi, namun dia sendiri tidak pernah bertemu dengan anggota itu.
Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Riau, menyelidiki hasil keterangan Dodo (38), tersangka penyeleweng bahan bakar minyak bersubsidi, yang menyatakan ada anggota Polri yang turut terlibat dalam kasus tersebut.
"Tersangka Dodo mengaku memang disuruh oleh anggota polisi, namun dia sendiri tidak pernah bertemu dengan anggota tersebut," kata Kompol Hariwiawan Harun kepada Antara di Pekanbaru, seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/10) siang.
Sebelumnya dikabarkan maraknya kasus penyelewengan BBM bersubsidi di Pekanbaru didalangi oleh anggota polisi, termasuk dalam kasus terakhir yang berhasil dibongkar Polresta Pekanbaru.
Dalam kasus itu, Polresta Pekanbaru mengamankan ribuan liter bahan bakar bersubsidi jenis solar diduga ilegal serta mengamankan seorang sopir, Rinaldo alias Dodo (38).
"Penangkapan tersangka dilakukan pada Senin (29/9)," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Rober Harianto kepada pers lwat pesan elektronik.
Kepolisian mengatakan, kronologi penangkapan tersangka serta pengamanan barang bukti dilakukan ketika anggota mencurigai mobil Isuzu Panther warna merah bernomor polisi BM 1305 TD yang di dalamnya berisi tanki modifikasi.
Mobil tersebut kata Kapolresta berulang kali mengisi BBM solar di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Jalan Srikandi, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, pukul 16.35 WIB.
Aparat menurut Kapolresta kemudian melakukan pengintaian hingga melakukan pemeriksaan terhadap sopir dan mobil tersebut.
Dodo yang merupakan warga Jalan Limbungan, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir akhirnya kata dia diamankan berikut mobil yang telah dimodifikasi tankinya itu.
"Tersangka dan mobil tersebut kemudian dibawa ke Polresta Pekanbaru. Saat diinterogasi, pelaku mengakui jika solar yang di isinya dibongkar ke sebuah gudang di Jalan Padat Karya, Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, yang di dalamnya juga berisi peternakan ayam," katanya.
Kemudian, lanjut, kata dia, pada Senin (29/9) malam sekitar pukul 19.30 WIB dilakukan penggerebekan tempat kejadian perkara (TKP) di Kecamatan Rumbai.
Di lokasi tersebut, kata dia, diamankan sejumlah barang bukti berupa 11 drum kosong bekas solar, tiga tangki plastik berkapasitas 500 liter, delapan drum berisi solar, satu pompa, tiga jeriken kosong, serta dua selang ukuran tiga inci panjang kurang lebih 12 meter.
"Tersangka dan barang bukti telah diamankan untuk diproses lebih lanjut," kata Kompol Hariwiawan.
Dia mengatakan, tersangka baru satu orang, sedangkan mengenai informasi adanya oknum anggota polisi yang terlibat, masih ditelusuri.
"Menurut pengakuan tersangka, dia disuruh oleh oknum polisi yang bertugas di Polda Riau, namun pengakuan itu rancu karena dia tidak bisa menjelaskan secara baik," katanya.
Hariwiawan menjelaskan, penyidik tidak percaya begitu saja karena pengakuan itu bisa jadi sengaja dibuat-buat oleh tersangka untuk menakut-nakuti penyidik.
"Modus seperti itu biasa dilakukan tersangka kejahatan untuk dapat dibebaskan. Tapi kasus ini tetap jalan dan dia telah ditahan," katanya.
Baca juga:
Bolak-balik ke SPBU, sindikat penimbun BBM di Pekanbaru dibekuk
Modifikasi tangki minibus, warga di Riau timbun BBM
Bawa BBM hasil pengeboran liar, 2 orang ditangkap
Kapolda Kepri: Ada yang halangi polisi gerebek penimbunan BBM
Polri sebut anggota TNI ditembak berada di lokasi penimbunan BBM
Kasus penggelapan BBM subsidi di Batam, TNI AL bantah terlibat
Muat 50 ton minyak tanah sulingan, polisi periksa 26 sopir
-
Bagaimana cara pemerintah menghemat BBM? Luhut meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat BBM mulai 17 Agustus 2024, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
-
Dimana pengecekan stok BBM dan elpiji dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Kenapa BPH Migas memantau pasokan BBM di Papua Barat Daya? “Kami tentu ingin mengetahui kondisi terkini dari penyediaan dan pendistribusian BBM, khususnya untuk area Papua dan Maluku dengan ragam tantangan yang dimiliki. Hingga saat ini, kondisi stok BBM di Papua Barat Daya dalam kondisi aman,” tutur Erika saat ditemui di Fuel Terminal Sorong, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (10/07/2024).
-
Bagaimana cara BPH Migas memastikan kelancaran penyaluran BBM? “Hari ini kami melakukan audiensi dengan Bapak Gubernur Bengkulu. Kami, BPH Migas bersama dengan Pertamina Patra Niaga, memberikan informasi dan berdiskusi langkah-langkah untuk memitigasi agar penyaluran BBM di Bengkulu lancar dan terkendali. Alhamdulillah, ada beberapa poin yang akan kami lakukan bersama,” tuturnya, di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (15/8/2024).
-
Bagaimana BPH Migas ingin memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran? "Pastikan seluruh CCTV berfungsi dengan baik dan merekam aktivitas penyaluran selama minimal 30 hari, hal ini penting sebagai upaya transparansi dan pengawasan lebih lanjut dalam penyaluran BBM. Selain itu, pastikan pula bahwa penyaluran BBM dilakukan sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 191 Tahun 2014 yaitu hanya kepada konsumen pengguna yang berhak," terangnya.