Sempat Dikaitkan dengan Virus Corona, Restoran Amigos Putuskan Batal Tutup
"Karena itu, solusi saya untuk meyakinkan tamu-tamu kalau setelah 2 minggu pasti virus-virus, ini kuman-kuman mati. Makanya saya bikin keputusan bukan karena pemerintah," kata Mulles
Pemilik Restoran Amigos, Ron Mulles mengaku batal melakukan penutupan tempat usahanya selama 14 hari. Hal itu dilakukan setelah para pekerja restoran tersebut dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta selama kurang lebih 3 jam.
Padahal sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan, dia sempat menyatakan jika restorannya itu ditutup selama dua minggu demi keamanan karyawannya. Selama dua minggu itu, Amigos dilakukan pembersihan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Ternyata waktu saya bilang tutup 2 minggu orang puterin lagi fakta 'oh ditutup karena ada orang yang kena corona virus di sini. Jadi tutup restoran bukan karena kita dapat instruksi dari pemerintah. Karena itu, solusi saya untuk meyakinkan tamu-tamu kalau setelah 2 minggu pasti virus-virus, ini kuman-kuman mati. Makanya saya bikin keputusan bukan karena pemerintah," kata Mulles di Restoran Amigos, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
"Nah sekarang kita kasih tahu bahwa kita lulus dengan karyawan lulus. Jadi tolong jangan tutup. So, saya akan langsung bikin statement bahwa kita tidak tutup. Kita buka terus, itu saja," sambungnya.
Mulles tak yakin jika Warga Negara Jepang yang diduga menularkan virus corona terhadap dua warga Depok, Jawa Barat datang ke restorannya.
"Saya mau ngomong bahwa orang Jepang yang datang Februari 15 yang katanya dateng ke sini, kita enggak tahu pasti dia datang enggak. Kira-kira bahwa orang yang bilang tanggal 14 ke Amigos, tanggal 15 ke kafe lain bahwa apa yang dia katakan yaudah sah saya anggap. Tapi tapi tidak 100 persen tahu," ujarnya.
"Setelah itu saya baru tahu kemaren. Sebelum itu kan enggak pernah kita dapat info dari siapapun, entah karyawan atau tamu kita sakit atau coughing, batuk. Baru kemaren kita terima info bahwa katanya ada orang Jepang datang ke Amigos dengan virusnya. Nah tentu kalau orangnya datang kita juga jadi korban. Bukan sesuatu yang kita kepingin undang orang yang punya corona," sambungnya.
Belum Pastikan Kapan Amigos Berjalan Normal
Agus yang merupakan Meneger Restoran Amigos mengaku belum bisa memastikan kapan restoran tersebut bakal aktif kembali atau dibuka seperti biasanya. Karena pihaknya masih ingin memeriksa lagi secara pasti agar tak adanya virus corona.
"Kita akan koordinasi lagi (mulai dibuka kapan), soalnya yang saya tahu besok planning saya akan undang tim swasta datang ke sini, ya kayak screning lah ya, semuanya yang tidak dilakukan sama dinkes tadi. Soalnya kan harus sanitasi kayak gimana, AC kayak gimana, mungkin ada pengecekan lagi," ujar Agusnya.
"Nanti dari hasil itu baru memperkuat semuanya. Baru kita bisa kasih steatmen. Mungkin besok belum bisa kita buka dulu," sambungnya.
Tingkatkan Pengamanan Kesehatan
Dengan adanya hal tersebut, pihaknya akan meningkatkan pengamanan dari segi kesehatan. Salah satunya dengan membeli alat termoscanner atau pemeriksa suhu tubuh.
"Yang jelas nanti kita akan dapat input yang bagus juga dari pihak swasta. Mungkin kita enggak tahu juga apa itu nantinya," ucapnya.
"Memang banyak program yang akan dia lakukan di sini. Seperti tadi bapak Ron bilang, screening badan itu adalah salah satu editional nantinya yang akan kita terapkan di Amigos. Intinya akan ada peningkatan pengawasan lagi," tambahnya.
Dinkes DKI Periksa Karyawan Amigos
Sementara itu, salah satu petugas dari Dinkes yakni Heri menuturkan, pihaknya melakukan tes kesehatan terhadap sejumlah karyawan Amigos dengan melihat atau memeriksa hidung dan tenggorokan.
"Sampel hidung tenggorokan. Jadi tadi kami datang kemari periksa semua yang tugas di sini kurang lebih 32 orang kita periksa. Tadi kami metodenya adalah kita bersihkan ruang, kita data, kemudian sudah tadi aman semua," tutur Heri.
"32 orang dipanggil satu-satu, lalu ditanya kegiatannya di sini. Terakhir tadi tenggorokan, bisa langsung ketahuan apa dikasih ke balitbangkes, kirim ke balitbang," sambungnya.
Heri belum bisa memastikan hasil pemeriksaan terhadap 32 karyawan Amigos tersebut. Jadi, dia belum bisa memastikan apakah karyawan Amigos negatif corona atau tidak.
"Belum (keluar hasilnya), kan baru hari ini. Tadi 32 orang yang diambil sampel untuk periksa lebih lanjut ke balitbang. Waktunya seminggu. Seminggu, nanti hasilnya dari litbang kesehatan baru bisa kirim ke diskes dan ke crisis center. (Belum ada hasil bisa dipastikan negatif corona) Hasil belum ada," ucapnya.
Selain itu, salah seorang dokter pemeriksa dari Dinas Kesehatan yakni dokter Yudi menjelaskan beberapa metode saat melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap karyawan Amigos. Salah satunya yakni melakukan wawancara terhadap karyawan.
"Masalah metode sebenarnya kita lakukan hanameasure seputar mengenai dia selama kurang lebih 2 minggu dia atau yang kita perkirakan ada kontak mengarah ke ada corona virus atau tidak. Ketika nanti dia ada timbulkan gejala kita periksakan. Baru kita ambil contoh spesimennya," jelas Yudi.
"Kalau untuk wawancaranya contohnya ada gejala batuk, pilek atau pernah pergi ke luar kota atau luar Negeri atau pernah ke pasar hewan, apa ada pernah enggak ke rumah sakit? Atau terkena infeksi," sambungnya.
Dia juga mengungkapkan, hasil spesimen tersebut baru keluar setelah seminggu dilakukan penelitian atau pemeriksaan. Yudi memastikan, untuk hasil sementara wawancara terhadap karyawan Amigos sudah selesai.
"Dari hasil spesimennya kita masih menunggu kurang lebih hasilnya 1 minggu. (Karyawan belum tentu negatif corona) Kalau dijelaskan sebenarnya sudah clear, untuk masalah dari kontak sampe masalah sekarang ini udah clear. Tapi tetep kita ambil spesimennya," ungkapnya.
"Clear dari wawancara dan pemeriksaan indikasi fisik. Tapi spesimen itu laboratorium," tutupnya.
(mdk/ray)