Sempat gagal bunuh diri, napi asal Malaysia kembali coba bunuh diri
Jika sebelumnya dia mencoba menggantung dirinya namun gagal, kali ini da menusuk perutnya dengan benda tajam.
Napi Lapas Kerobokan Kelas IIA, kasus narkoba yang divonis seumur hidup berinisial WK kembali melakukan percobaan bunuh diri. Jika sebelumnya dia mencoba menggantung dirinya namun gagal karena terjatuh, kali ini da menusuk perutnya dengan benda tajam.
Dengan diantar dua petugas sipir Lapas Kerobokan, pria asal Malaysia berbadan tambun ini langsung digiring cepat masuk ke Ruang Instalasi Darurat (RID) RSUP Sanglah di Denpasar, Jumat (21/8) Bali.
Petugas Lapas ini enggan menceritakan apa yang terjadi pada penghuni Blok B yang sedang dalam penanganan medis. "Dia tusuk perutnya, belum tahu dengan apa," singkat petugas ini dan buru-buru menyuruh langsung hubungi pimpinannya Kalapas.
Salah seorang petugas medis juga enggan berkomentar banyak terkait percobaan bunuh diri untuk kedua kalinya yang dilakukan WK, ini. "Sudah dijahit, ada dua luka menganga pada bagian perut kiri dan kanan. Salah satunya hingga ke dada," aku petugas ini singkat.
Kalapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Sudjonggo dihubungi berulang kali terkait hal ini enggan menjawab. Bahkan ditanya melalui pesan singkat (SMS) juga tidak dijawab.
Untuk diketahui, pria berbadan tambun ini melakukan percobaan bunuh diri diduga karena depresi. Hukuman seumur hidup membuat dirinya frustasi lantaran tidak ada sanak keluarga dan kerabatnya mau menjenguk. Sebelumnya, dia juga sempat dilarikan ke RSUP Sanglah setelah gagal gantung diri akibat kayu yang diikatkan tali patah.
Hal ini pun dibenarkan oleh Sudjonggo yang memastikan kekuatan kayu untuk mengikat tidak kuat menahan beban berat pria ini. "Kayunya patah saat dia mau gantung diri. Itu karena badan binaan kami ini sangat besar. Dia depresi karena tidak pernah ada yang menjenguk," kata Sudjonggo kala itu saat WK pertama kali percobaan bunuh diri.