Seniman tak butuh sertifikat tapi dana
Pemerintah tidak pernah memberikan dukungan secara finansial terhadap seniman Indonesia.
Rencana sertifikasi profesi seniman yang akan dilakukan kementerian pendidikan dan kebudayaan dinilai tidak perlu. Lebih baik pemerintah memberikan bantuan berupa promosi dan dana ketimbang mewajibkan sertifikasi agar seniman bisa bersaing di tingkat internasional.
"Selama ini, kalau pentas di luar negeri tidak pernah ada yang meminta persyaratan sertifikat segala. Kalau untuk menjadi pengajar mungkin memang dibutuhkan," kata pemain teater Koma, Rangga Riantiarno dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (1/5).
Putra dari pasangan Nano dan Ratna Riantiarno ini mengungkapkan, selama ini pemerintah tidak pernah memberikan dukungan secara finansial terhadap seniman-seniman dari Indonesia yang tampil di kancah internasional.
"Nol besar, apalagi untuk teater. Tidak pernah ada bantuan dana," tukasnya.
Pemeran utama dalam lakon 'Sie Jin Kwie' ini menegaskan, yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dunia seni Indonesia adalah membina dan menguatkan seniman di Indonesia. Baru kemudian berbicara persaingan di dunia internasional.
"Sertifikasi seniman tidak perlu, selamanya tidak perlu. Mengukurnya bagaimana? Siapa ahli seni yang akan dipakai," tandas Rangga.
Wamendikbud bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyatakan khawatir dengan nasib para seniman Indonesia jika para seniman ini diminta untuk terlibat dalam even internasional. Dengan tidak memiliki sertifikat, para seniman asal Indonesia akan kalah bersaing dengan pekerja-pekerja seni dari negara lain.(mdk/lia)