Seorang kakek dibunuh dengan batako di dapur rumahnya
"Tidak ada barang yang hilang, dugaan awal murni pembunuhan," ujar Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono.
Yohanes Imam Santoso (72) warga Jalan Bayu Prasetya Timur 1 Blok B Nomor 5 Bangetayu, Semarang, ditemukan tewas di rumahnya dengan bekas luka akibat pukulan benda tumpul di kepalanya. Kakek tersebut ditemukan oleh anaknya Mery Marlina (36) dalam kondisi tergeletak di dapur.
Mery mengaku saat itu dirinya hendak menjenguk ayahnya, namun justru mendapati peristiwa tragis tersebut.
"Ada di dapur dalam kondisi terlentang, banyak sekali darah di bagian kepala," katanya.
Mengetahui hal itu, Mery langsung berteriak meminta tolong warga di sekitar kompleks perumahan tersebut. Warga selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut kepada kepolisian yang selanjutnya menerjunkan tim identifikasi ke tempat kejadian dengan dugaan awal kakek tersebut merupakan korban perampokan.
Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono mengatakan dari hasil pemeriksaan awal peristiwa tersebut murni pembunuhan. Hal tersebut, didasarkan atas pemeriksaan yang mengindikasikan tidak ada barang yang hilang dari rumah korban.
"Tidak ada barang yang hilang, dugaan awal murni pembunuhan," katanya.
Dalam pemeriksaan awal itu, menurut dia, polisi menemukan sebuah batako berlumuran darah yang diduga sebagai alat untuk membunuh korban. Djihartono mengatakan pelaku diduga masuk dengan cara melompati tembok belakang rumah dan kabur lewat depan.