Seorang napi kabur dari Rutan Kajhu Aceh
Napi yang kabur ini tersandung kasus pencurian, penggelapan dan juga terlibat sejumlah kasus lainnya.
Seorang Narapidana (Napi) kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Kajhu, Aceh Besar. Saat ini petugas Rutan dibantu Reskrim Polresta Banda Aceh tengah melakukan pengejaran pelaku yang diperkirakan masih berada di kawasan Banda Aceh.
Informasi yang berhasil merdeka.com himpun, Napi yang kabur ini tersandung kasus pencurian, penggelapan dan juga terlibat sejumlah kasus lainnya. Kasus pencurian justru hanya tersisa masa tahanan 4 bulan lagi, namun masih tersandung dengan sejumlah kasus lainnya.
Napi yang belum diketahui namanya itu diperkirkan kabur sekira pukul 22.00 WIB tadi malam, Jumat (22/4) dan baru diketahui sekira pukul 03.00 WIB. Petugas Rutan pun langsung melakukan pengejaran dibantu oleh Reskrim Polresta Banda Aceh.
Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh, Suwandi membenarkan ada seorang Napi kabur dari Rutan Kajhu tadi malam. Padahal Napi tersebut tersisa tahanan hanya 4 bulan lagi.
"Benar ada satu orang kabur kasus pencurian, tetapi kalau kronologis cara keluar, saya belum tau," kata Suwandi, Sabtu (23/4) via telepon genggamnya.
Kata Suwandi, pihaknya telah memerintahkan pada petugas Rutan untuk mengejar pelaku yang melarikan diri tersebut hingga tertangkap kembali. Termasuk sudah berkoordinasi dengan Reskrim Polresta Banda Aceh untuk membantu mencari Napi yang kabur tersebut.
Bagaimana cara kabur, katanya, dia belum bisa menceritakan, karena saat ini masih sedang meminta keterangan dari petugas jaga malam saat Napi tersebut kabur tadi malam.
"Sudah saya panggil petugas piket tadi malam dan mereka akan kita periksa kenapa Napi itu bisa keluar, sekarang sedang kita selidiki,” tegasnya.
Sebelum Napi tersebut kabur sempat beredar broadcast dari blackberry messenger sekira pukul 21.00 WIB. Broadcast tersebut berbunyi "Telah terjadi baku tembak di lembaga permasyarakatan (lapas) Kajhu, dan mekakan korban tiga orang polisi luka parah. Dua orang napi lepas, dan masih berkeliaran di sekitar Darussalam, diharapkan warga Darussalam dan sekitar berhati-hati karena menurut salah satu sumber dua napi tersebut terlibat kasus pembunuhan dan saat ini diduga sedang terikut dalam sindikat narkoba besar-besaran, sekali lagi kepada warga diharapkan berhati-hati, jika ada yang melihat, segera bersembunyi dan hubungi pihak yang berwajib."
Terkait beredarnya broadcast tersebut, Suwandi menyanggahnya dan menyebutkan itu broadcast palsu. Diharapkan kepada masyarakat bila ada broadcast seperti agar tidak langsung percaya.
"Kalau broadcast itu tidak benar, karena itu broadcast tidak benar dan palsu," tukasnya.