Sepi pembeli, pedagang bendera di Solo mengeluh
Didik mengaku berdagang atribut kemerdekaan sejak tahun 2001 ini menjelaskan, tahun ini tak seperti tahun sebelumnya.
Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70, banyak dimanfaatkan oleh pedagang dadakan. Mereka menggelar dagangan berupa bendera merah putih, beserta atribut lainnya untuk memeriahkan hari lahir Bangsa Indonesia, 17 Agustus mendatang.
Tak hanya dari Kota Solo dan sekitarnya, puluhan pedagang bendera juga berasal dari luar Jawa Tengah, seperti Tasikmalaya, Ciamis dan lain sebagainya. Mereka datang secara berkelompok, dengan dibiayai oleh seorang sponsor atau bos.
Meski pedagang telah menjamur, namun tak dibarengi dengan jumlah pembeli yang datang. Sejumlah pedagang atribut kemerdekaan tersebut bahkan harus gigit jari, lantaran sepi pembeli. Mereka yang mulai menggelar dagangan akhir Juli lalu, hingga awal bulan Agustus ini belum menerima hasil sesuai yang diharapkan.
"Saya sudah jualan dari tanggal 25 Juli mas. Tapi sampai sekarang masih sepi sekali. Sehari hanya maksimal 2 orang yang datang," ujar Didik (51 tahun) pedagang asal Tasikmalaya, saat ditemui merdeka.com, Senin (3/8).
Didik yang berjualan di Jalan Slamet Riyadi, Timuran tersebut mengaku datang ke Solo bersama 10 orang temannya dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Dengan bermodalkan Rp 7 juta, ia berharap akan mendapatkan keuntungan besar untuk membiayai anak istrinya.
"Ini masih sepi sekali, nanti tanggal 5 ke atas semoga banyak yang datang ke sini," katanya.
Didik mengaku berdagang atribut kemerdekaan sejak tahun 2001 ini menjelaskan, tahun ini tak seperti tahun sebelumnya, karena peminat bendera merah putih dan atribut tak seperti tahun lalu. Pada tahun lalu, awal bulan Agustus sudah banyak yang datang membeli bendera dan umbul-umbul.
Mukhlis pedagang lainnya di Solo baru menyampaikan hal senada. Pria yang biasanya bekerja sebagai buruh bangunan ini datang dari Ciamis membawa sekitar 20 kodi atribut dan bendera. Meski demikian ia hanya bermodalkan tenaga. Barang-barang yang ia jual adalah milik orang lain.
"Saya hanya buruh saja mas, menjualkan. Kadang saya menerima 30 hingga 40 persen dari total semua penjualan. Kami datang ke Solo 20 Juli dan kembali ke Ciamis. pada 17 Agustus nanti," pungkasnya.
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa yang dilakukan dalam rangka merayakan HUT ke-78 RI di Kabupaten Buleleng? Semarak Buleleng Rayakan HUT ke-78 RI: Lomba e-Sport hingga Vaksinasi Rabies Massal Sekaligus untuk meningkatkan perekonomian warga Buleleng.
-
Kapan AHY hadir dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-78? Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) salah satu pejabat yang hadir dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-78 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (1/7). AHY datang dengan mengenakan stelan jas hitam ditambah peci di kepala. Menteri ATR/BPN itu terlihat gagah berkacamata hitam saat memasuki tempat acara. Sebelum duduk di kursi yang disediakan, AHY sempat menyalami sejumlah jenderal polisi. Di antaranya ialah jenderal polisi yang dulunya ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jenderal polisi itu adalah Komjen Rycko Amelza Daniel.
-
Kapan HUT RI ke-78 dirayakan? Tahun 2023 ini, bangsa Indonesia akan merayakan hari jadi kemerdekaan yang ke-78.