Serangan kupu-kupu Lyssa Zampa meresahkan warga Batam
Tak selalu kehadiran kupu-kupu memunculkan kebahagiaan bagi tuan rumah, malah membawa keresahan.
Kupu-kupu identik berada di taman bunga dengan warna-warna yang mempesona. Kehadiran kupu-kupu kerapkali disangkut pautkan dengan kedatangan tamu ke rumah. Sehingga kerapkali disenangi.
Namun, tak selalu kehadiran kupu-kupu memunculkan kebahagiaan bagi tuan rumah, malah membawa keresahan. Hal ini terlihat di kota Batam, akhir-akhir ini ratusan kupu-kupu besar yang memiliki nama sangat cantik yaitu Lyssa Zampa menyerbu kota Batam. Tak disambut hangat, justru malah membuat warga resah.
Ini cerita ratusan kupu-kupu yang menyerbu kota Batam:
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Di mana Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapa Sanggramawijaya Tunggadewi? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar. Putri Sulung Raja Sanggramawijaya Tunggadewi merupakan putri sulung Raja Airlangga. Ia punya dua adik laki-laki yang kelak terlibat perang saudara.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Apa itu sujud sahwi? Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang bisa dilakukan jika terjadi kesalahan, kelalaian, atau keraguan dalam melaksanakan rukun salat.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
Ratusan kupu-kupu Lyssa Zampa meresahkan warga Batam
Ratusan kupu-kupu besar Lyssa Zampa Docile akhir-akhir ini banyak beterbangan di berbagai daerah di Kota Batam Kepulauan Riau. Hal ini mulai meresahkan warga. Sebab, dikhawatirkan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
"Awalnya waktu masih satu-satu munculnya, masih lucu. Tapi karena sekarang jumlahnya semakin banyak, ngeri juga," kata warga Tiban, Zulheimi di Batam, Senin (30/6).
Kupu-kupu Lyssa Zampa Docile juga serang Malaysia
Kupu-kupu dengan lebar sekitar 14 cm itu umumnya beterbangan di malam hari, mencari sumber cahaya. Kupu-kupu yang dikabarkan juga menyerang Malaysia beberapa pekan lalu itu sering hinggap di masjid-masjid, hingga mengganggu konsentrasi muslim yang menjalankan ibadah salat tarawih.
"Iya, karena kami salat hingga pelataran masjid, kehadiran kupu-kupu itu cukup mengganggu, mereka suka terbang rendah," kata warga Tiban lainnya, Zhafira.
Pernah, cerita Zhafira, ketika sedang mendengarkan ceramah ustad, kupu-kupu terbang rendah hingga menabrak jamaah lelaki di Masjid Al Kautsar.
Warga Batam Kota, Cecep mengatakan juga melihat banyak kupu-kupu besar di Masjid Agung Batam Kota.
"Memang belum sampai mengganggu konsentrasi ibadah, karena jumlahnya belum banyak," kata dia bercerita.
Beredarnya pesan berantai yang meresahkan warga
Warga Bengkong, Andi juga meminta pemerintah segera memberikan penjelasan terkait beredarnya kupu-kupu yang jumlahnya semakin banyak. Dia mengatakan sejak beberapa hari terakhir menerima pesan berantai yang menyebutkan kupu-kupu itu bisa membuat gatal dan berbahaya untuk kesehatan.
"Banyak broadcast yang isinya meresahkan. Kami sebagai orang awam ingin mendapatkan penjelasan, apakah benar kupu-kupu itu berbahaya. Kalau benar, apa yang harus kami lakukan untuk mengantisipasi gigitannya atau apa pun itu," kata dia.
Wali Kota Batam minta periksa kawanan kupu-kupu tersebut
Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahmad Dahlan memerintahkan dinas terkait memeriksa apakah kawanan kupu-kupu malam jenis Lyssa zampa docile yang kini beterbangan di kawasan industri dan rumah ibadah membahayakan kesehatan penduduk atau tidak.
"Saya akan minta Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan untuk mengeceknya," kata Wali Kota Batam Ahmad Dahlan di Batam, Senin.
Dia mengatakan sudah menyaksikan banyaknya peredaran kupu-kupu dengan rentangan sayap hingga 15 cm itu.
"Saya mulai lihat itu di Masjid Raya, saya tanya ke Kepala Kantor Kementerian Agama. Ternyata kupu-kupu itu (yang beterbangan di Masjid Raya) sama semua," kata Wali Kota.
Ahmad Dahlan berharap tidak ada kejadian buruk dari kehadiran ribuan kupu-kupu itu, melainkan pertanda baik.
"Dulu, kupu-kupu itu tanda akan datang tamu. Dan mudah-mudahan ini pertanda baik bagi Batam," kata dia.