Serda Yogi sempat dilarang masuk TNI dan disuruh jadi polisi
Almarhum masuk TNI mengikuti jejak Almarhum ayahnya, Serma Difot Sirait.
Almarhum Serda Yogi Risci Sirait, anggota TNI yang menjadi korban tewas helikopter jatuh di Sleman, masuk TNI mengikuti jejak Almarhum ayahnya, Serma Difot Sirait. Namun ternyata, Yogi dulu pernah dilarang masuk TNI oleh sang paman dan malah disarankan masuk kepolisian.
"Bapak saya dulu bilang ke dia (Yogi) untuk masuk polisi saja," ujar sepupu Almarhum, David, saat ditemui merdeka.com di rumah duka Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Depok, Minggu (10/7).
Namun, kata David, Yogi tetap ingin masuk TNI. Sebab, dirinya ingin melanjutkan cita-cita Almarhum bapaknya.
"Masa bapak TNI saya masuk polisi," katanya menirukan perkataan Almarhum.
"Katanya (Yogi) sampai Catam gue bakal jabanin, yang penting masuk TNI. Akhirnya masuk dia di caba, bahkan dia dapat ranking satu," sambungnya.
Informasi yang diperoleh, ayah Almarhum, Serma Difot Sirait bertugas di Tangerang dan meninggal karena sakit.
"Masuk TNI pingin bahagiain orangtua salah satunya mas," pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah Helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 205 A1 jatuh di Dusun Kowang, RT01/RW01, Desa Taman Martani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Helikopter itu jatuh menimpa dua rumah warga.
Kadispenad Brigjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah mengatakan, pihaknya turut berduka dan merasa prihatin atas jatuhnya helikopter tersebut.
"Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa dan luka berat dalam insiden jatuhnya helikopter TNI-AD type Bell 205 A1," kata Fadhilah di Media Center Dispenad, Jakarta, Jumat (8/8).