'Setiap anak punya kecerdasan yang khas'
"Jangan lantas ketika anak itu kurang dalam hal matematika lalu dianggap bodoh."
Belajar, mengerti rumus, serta memahami pola-pola pelajaran matematika memang penting. Tetapi hal itu bukan semata-mata menjadi kewajiban. Tidak semua siswa akan tumbuh kembang di bidang tersebut. Tidak bisa matematika bukan berarti bodoh.
Begitulah sekiranya yang diungkapkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, terkait pelaksanaan Olimpiade MIPA tingkat SD/MI se-Banyuwangi yang sudah usai. Anas meyakini, kalau semua anak memiliki masing-masing keunggulan di bidang tertentu.
"Jangan lantas ketika anak itu kurang dalam hal matematika lalu dianggap bodoh. Kita harus percaya setiap anak adalah anak yang istimewa. Mereka semua juara. Setiap anak punya kecerdasan yang khas, kan ada macam-macam itu kalau kita merujuk ke konsep Multiple Intelligences. Ada yang pandai terkait bahasa, logika, intrapersonal, interpersonal, musikal, visual dan spasial, dan lain-lain," kata Anas.
Anas mengatakan, semua jenis kecerdasan itu bersifat sama dan tidak lebih tinggi satu sama lain. Dan setiap anak pasti memiliki kecerdasan khas yang menonjol jika diberi kesempatan.
Anas menambahkan, di era kompetisi global saat ini, pendidikan yang berkualitas harus hadir tidak semata-mata dengan pendidikan yang penuh materi pelajaran, tapi juga bisa membangkitkan daya kreativitas anak melalui model pembelajaran yang fun.
"Maka kami dorong sekolah-sekolah untuk sekreatif mungkin melakukan pembelajaran, bisa terjun ke lokasi pemerahan susu sapi, pantai, bertemu warga dan berbincang," pungkas Anas.