Sewindu Kematian Akseyna Masih Menyisakan Misteri
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menggelar peringatan kematian Ace, sapaan akrabnya. Ace ditemukan tewas di danau yang letaknya tak jauh dari gedung Rektorat UI pada 26 Maret 2015.
Delapan tahun sudah kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) berlalu. Sewindu berlalu kematiannya masih menjadi misteri yang belum diketahui siapa pembunuhnya.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI menggelar peringatan kematian Ace, sapaan akrabnya. Ace ditemukan tewas di danau yang letaknya tak jauh dari gedung Rektorat UI pada 26 Maret 2015.
-
Kapan Arya Wiguna viral? Nama Arya Wiguna sempat viral pada 2012 lalu karena perseteruannya dengan Eyang Subur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan, kasus Ace adalah kasus kemanusiaan yang tak kunjung selesai di UI. Bahkan kasus tersebut menjadi bola panas.
"Ketika kami coba untuk menanyakan ke UI, UI selalu bilang bahwa sekarang teman-teman menuntut pada kepolisian," kata Melki, Jumat (31/3).
Melki mengaku heran karena ketika ditanya ke polisi maka jawaban yang didapat adalah bahwa UI menutup pintu sehingga mereka tidak bisa gerak banyak atas kasus tersebut.
"ketika ditanya ke keluarga korban, rupanya keluarga korban itu bersepakat bahwa mereka butuh UI buka suara dan segera berkas yang ada di kepolisian itu segera diselesaikan," tukas dia.
Mereka meminta agar seluruh aparat penegak hukum yang terlibat untuk segera menyelesaikan karena fakta-fakta sudah ada, alat bukti sudah di kumpulkan dan puluhan orang sudah diwawancara untuk masuk dalam kasus penyelidikan dan penyidikan.
"Sehingga bagi kami seharusnya sudah tidak ada lagi halangan untuk kita kemudian bisa mencari fakta-fakta dan kejelasan baru soal kasus Akseyna," ujar dia.
Dia juga melontarkan rasa kecewa pada pimpinan kampus UI yang tidak mau buka suara. Padahal kata dia kampus harus mampu untuk memberikan pertanggungjawaban kejelasan dan argumentasi-argumentasi baik untuk mendukung penderitaan keluarga korban sekarang.
Mereka sudah melakukan komunikasi dengan pimpinan kampus namun tidak mendapat tanggapan. "Bahkan hari ini kami mengundang Rektor Ari Kuncoro dan wakil rektor Abdul Haris yang dulunya adalah dekan MIPA di tahun 2015 ketika Akseyna meninggal, untuk hadir dan memberikan kejelasan terkait sebenarnya UI ini bagaimana, sikapnya bagaimana dan apa yang bisa mahasiswa harapkan dari argumentasi dan juga pendapat dari UI," ujar dia.
"Nyatanya sampai sekarang juga belum datang. Sehingga kita kecewa betul, kita marah betul hari ini pada pimpinan kampus UI karena ketidakhadiran mereka hari ini melambangkan ketidakpedulian mereka yang mendalam bagi penegakan keadilan bagi Akseyna dan keluarganya," pungkasnya.
(mdk/gil)