Misteri Sinyal Aneh Luar Angkasa yang Ditemukan Pada 1977 Akhirnya Temukan Titik Terang
Ilmuwan mulai temukan titik terang sinyal aneh itu. Namun, masih ada beberapa ilmuwan ragu terhadap temuan tersebut.
Pada Agustus 1977, teleskop radio Big Ear milik Universitas Ohio State mendeteksi sinyal aneh dari dekat konstelasi Sagittarius. Sinyal tersebut 30 kali lebih kuat dari suara latar ruang angkasa dan dipancarkan pada frekuensi 1.420 megahertz, yang secara alami dipancarkan oleh hidrogen—elemen paling melimpah di alam semesta.
Karena itulah, banyak astronom menduga sinyal ini mungkin merupakan upaya komunikasi dari kehidupan ekstraterestrial.
-
Apa sinyal misterius yang ditemukan NASA? 'Ini adalah sesuatu yang tidak terduga dan belum dapat dijelaskan di luar galaksi kita,' kata Francis Reddy dari Goddard Space Flight Center NASA, dikutip Indy100, Sabtu (20/1).
-
Bagaimana NASA menemukan sinyal luar angkasa itu? Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.
-
Dari mana sinyal luar angkasa itu berasal? 'Kami menemukan dipol sinar gamma, namun puncaknya terletak di langit selatan, jauh dari CMB, dan besarnya 10 kali lebih besar dari apa yang kami perkirakan dari gerakan kami,' kata Chris Shrader, ahli astrofisika di Goddard.
-
Siapa yang mengira menemukan sinyal alien? 'Pengamatan pertama saya benar-benar membuat saya takut, karena di dalamnya terdapat sesuatu yang misterius, apalagi supranatural, dan saya sendirian di laboratorium pada malam hari,' kata Tesla.
-
Apa yang ditemukan Tesla dari sinyal alien? Tesla kemudian menulis bahwa dia mengetahui kemungkinan sumber gangguan listrik seperti itu yang disebabkan oleh Matahari. 'Beberapa waktu kemudian terlintas dalam benak saya bahwa gangguan yang saya amati mungkin disebabkan oleh kendali cerdas. Meskipun saya tidak dapat menguraikan maknanya, tidak mungkin bagi saya untuk menganggap gangguan tersebut sepenuhnya kebetulan. perasaan terus tumbuh dalam diri saya bahwa saya adalah orang pertama yang mendengar sapaan dari satu planet ke planet lain,' ujar dia.
-
Mengapa sinyal itu menarik bagi NASA? 'Ini adalah penemuan yang sepenuhnya kebetulan. Kami menemukan sinyal yang jauh lebih kuat, dan di bagian langit yang berbeda dari yang kami cari,'
Mengutip Indy100, Rabu (11/9), sinyal misterius ini segera dikenal sebagai "sinyal Wow!" setelah astronom Jerry Ehman menulis kata “Wow!” pada printout data tersebut. Hampir 50 tahun berlalu, tidak ada sinyal serupa yang pernah terdeteksi lagi. Upaya untuk menjelaskan sinyal ini menggunakan fenomena alam juga tidak pernah berhasil secara meyakinkan, sehingga beberapa pihak menyimpulkan bahwa ini bisa jadi bukti keberadaan alien.
Namun, baru-baru ini, tim ilmuwan mengajukan teori baru yang tidak ada kaitannya dengan alien. Abel Méndez, astrobiolog dari Universitas Puerto Rico, percaya bahwa sinyal tersebut mungkin merupakan bukti adanya flare langka. Menurut Méndez dan timnya, sebuah bintang magnetik yang padat—dikenal sebagai magnetar—mungkin melepaskan ledakan kuat yang kemudian mengenai awan hidrogen dingin di antariksa.
Dalam makalah yang diajukan ke Astrophysical Journal, mereka menjelaskan bahwa awan hidrogen ini kemudian memancarkan radiasi yang terdeteksi oleh teleskop Big Ear.Méndez dan timnya sampai pada hipotesis ini setelah secara tidak sengaja menemukan delapan sinyal serupa saat meneliti data lama dari Observatorium Arecibo yang kini sudah ditutup.
Sinyal-sinyal tersebut direkam antara Februari dan Mei 2020, dengan frekuensi yang mendekati frekuensi sinyal "Wow!" yaitu 1.420 megahertz. Fakta bahwa beberapa sinyal ini tercatat hanya dalam satu jam data Arecibo menunjukkan kemungkinan asal usul alami.
Namun, sinyal-sinyal baru ini 50 hingga 100 kali lebih lemah daripada sinyal "Wow!" asli, yang menurut Méndez karena sinyal-sinyal tersebut tidak dicerahkan oleh magnetar. Jika terkena radiasi magnetar untuk beberapa menit lebih lama, mereka akan memiliki intensitas yang sama dengan sinyal "Wow!".
Reaksi Para IlmuwanWalaupun beberapa astronom merasa antusias dengan hipotesis baru ini, banyak yang tetap skeptis. Michael Garrett, ketua Komite Permanen SETI dari Akademi Astronautika Internasional, menyatakan bahwa teori ini menarik tetapi tampaknya terlalu rumit.
Para skeptis juga berpendapat bahwa beberapa kebetulan harus terjadi secara bersamaan agar teori ini benar.Jason Wright, profesor astronomi di Penn State, menambahkan bahwa fenomena yang diusulkan ini belum pernah diamati sebelumnya dan kondisi fisik yang diperlukan sangatlah spesifik dan rapuh.
Méndez berencana melanjutkan penyelidikannya di arsip Arecibo untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang lokasi sinyal-sinyal tersebut. Namun, untuk melakukan ini dengan akurat, dia membutuhkan peta resolusi tinggi dari daerah langit yang mencakup awan hidrogen.
Untuk itu, Méndez dan rekan-rekannya membutuhkan bantuan Very Large Array, jaringan teleskop radio besar di New Mexico.Méndez berharap penemuan lebih lanjut akan memberikan wawasan baru tentang sinyal "Wow!" dan sinyal-sinyal lainnya yang ditemukan belakangan. Tetapi, untuk saat ini, dia mengakui, "Apa pun hasilnya, ini akan memberikan sesuatu untuk dipikirkan."