Siagakan 3.000 Personel, Basarnas Antisipasi Terjadinya Bencana Alam Selama Nataru
Total nantinya akan ada sekitar 21 ribu personel gabungan dari pihak terkait yang akan mengamankan selama Nataru.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan pemetaan potensi terjadinya bencana alam dalam menyambut Natal dan tahun baru 2025. Sebanyak 3.000 personel Basarnas telah disiagakan untuk mengantisipasi bencana alam.
Total nantinya akan ada sekitar 21 ribu personel gabungan dari pihak terkait yang akan mengamankan selama Nataru.
- Dua Hari Jelang Pilkada Riau, Personel Gabungan Polri dan TNI Mulai Bergerak Amankan TPS
- Kasau: Keselamatan Terbang dan Kerja Fondasi Utama Keberhasilan Misi TNI AU
- 2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
- Polisi Siagakan 129.923 Personel dan 1.748 Pos Pengamanan untuk Nataru
"Kalau total secara keseluruhan itu ada sekitar untuk anggota Basarnas sendiri ada antara 3.000 tapi dibantu oleh potensi yang dibantu di Indonesia itu ada 21 ribuan secara umum ini sudah kita sampaikan ke mereka tiap-tiap potensi ini, dan ini menjadikan suatu perhatian khusus," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Dia mengatakan operasi pengamanan Nataru akan akan dilangsungkan pada 18 Desember 2024- 6 Januari 2025. Di sepanjang Pulau Jawa terdapat titik-titik konsentrasi, tujuannya mengantisipasi terjadinya bencana alam, salah satunya dengan pengerahan armada baik di darat hingga di laut.
"Ada di 43 titik di kantor SAR dan nanti pada saatnya nataru kita akan tambahkan memfungsikan di tempat pos dan unit, ada sekitar 203 titik tempat diluar dari konsentrasi yg tentu ada di Jawa ini," ungkapnya.
Siagakan Helikopter
"Di Jawa ini kita akan mendeploi tiga helikopter di wilayah barat, Selat Sunda satu. Di tengah nanti antara Cikampek dan Kalikangkung, dan di timur di Banyuwangi. Selain helkopteri kita juga siapkan untuk mobilitas daripada kendaraan darat maupun kapal laut," tambah Kusworo.
Kusworo juga telah memberikan arahan kepada anak buahnya agar selalu mengantisipasi potensi terjadinya gangguan alam bagian yang terburuknya.
"Jadi pemetaan siapa berbuat apa, di wilayah mana, khususnya di Jawa ini, sudah kita petakan. Ya mudah-mudahan enggak ada apa-apa," tutupnya.