Sinabung Lontarkan Abu Vulkanis 3.500 Meter dan Awan Panas Guguran 4.000 Meter
Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), kembali terjadi pada Rabu (19/5), sekitar pukul 04.48 WIB. Petugas pos pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra, mengatakan gunung api tertinggi di Sumut itu melontarkan abu vulkanis setinggi 3.500 meter. Erupsi kali ini juga disertai dengan luncuran awan panas guguran sejauh 4.000 meter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi kurang lebih 11 menit 18 detik," kata Armen, Rabu (19/5).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Saat ini Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut berstatus siaga atau level tiga. Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.
"Radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan, timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur, serta utara," sebut Armen.
Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker ketika keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanis.
"Lalu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanis yang lebat agar tidak roboh," pungkas Armen.
Sementara, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Tak Berpengaruh ke Bandara Kualanamu
Namun, erupsi itu tak memengaruhi penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
"Informasi terkini bahwa kondisi penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu masih normal dan lancar," kata Plh Manager of Branch Communication and Legal, Fajri Ramdhani.
Lanjutnya, jarak pandang di landasan pacu Bandara Kualanamu juga masih dalam kondisi baik. "Tidak berdampak signifikan terhadap penerbangan," ungkap Fajri.
Tiga Desa Terdampak
Sedikitnya tiga desa di Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) dihujani abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung, Rabu (19/5). Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Juspri Mahendra Nadeak, mengatakan ada tiga daerah yang paling parah dihujani abu vulkanis Gunung Sinabung.
"Iya, cuma kami belum dapat informasi lengkap hanya yang terparah dari laporan tim kami ada di tiga tempat yaitu Desa Naman Teran, Ndeskati, dan Kuta Rayat," katanya.
Jumlah daerah yang terpapar abu vulkanis dari erupsi Gunung Sinabung juga diprediksi akan bertambah. Namun, saat ini BPBD Karo masih melakukan pendataan terhadap wilayah yang terpapar abu vulkanis.
"Walaupun belum dapat data lengkapnya, sudah kami koordinasikan ke damkar untuk melakukan penyiraman terutama di jalan besar dan sejumlah fasilitas publik yang tertutup abu vulkanis," ujar Juspri.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Apalagi abu vulkanis bisa berdampak terhadap gangguan pernapasan.
"Abu bisa sebabkan infeksi saluran pernapasan kami imbau masyarakat gunakan masker batasi perjalanan jangan masuk ke daerah berbahaya," imbau Juspri.