Singapura minta Indonesia tak saling tuding soal musibah asap
Singapura menginginkan solusi jangka panjang penanganan asap.
Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera khususnya bagian selatan, kian mengkhawatirkan. Dampak asap selain menyelimuti sejumlah pulau di Indonesia, juga sampai ke Malaysia dan Singapura.
Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar mengatakan, masalah asap harus dicarikan solusi jangka panjang. Saat ini jangan sampai terjadi saling tuding siapa yang salah dalam kebakaran tersebut.
"Saya yakin kalau kita tidak saling tuding atau buat masalah lain, dalam spirit kerja sama, kita bisa cari solusi yang baik," katanya usai melakukan pertemuan dengan Wagub Jabar Deddy Mizwar di Gedung Sate, Bandung, Selasa (15/9).
Menurutnya masalah asap yang kian menggila ini sudah menjadi masalah bersama. Karena itulah penanganan asap yang terjadi harus dilakukan. Dampak dari kebakaran yang saat ini mencapai 982 titik panas melumpuhkan perekonomian juga.
"Ini kan satu masalah yang kita semua harus hadapi. Itu bukan masalah Singapura atau Indonesia. Itu masalah lingkungan hidup, masalah ekonomi, kesehatan kita semua," ungkapnya.
"So kita harus kerja sama untuk cari solusi secepatnya, karena itu dampaknya bukan hanya untuk satu negara tapi untuk kita semua," katanya.
Singapura sendiri diakuinya, pernah mengalami dampak asap pekat pada dua tahun lalu. Nah, agar kejadian ini tidak terulang di tahun berikutnya kerja sama antar negara harus dilakukan.
"Lebih parah atau tidak itu tergantung ya. Tapi saya ingat dua tahun lalu juga seperti ini. Kita semua kerja sama untuk cari solusi. Bukan hanya untuk tahun ini tapi solusi untuk selamanya," terangnya.