Siswa SMA Tusuk Temannya Sebelum Upacara di Sekolah, Motifnya Dendam Dibully Bertahun-Tahun
Saat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Miris, sekolah yang seharusnya menjadi tempat menuntut ilmu malah menjadi tempat 'pertumpahan darah'.
Siswa SMA Tusuk Temannya Sebelum Upacara di Sekolah, Motifnya Dendam Dibully Bertahun-Tahun
Dunia pendidikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dibikin geger penikaman salah satu siswa kepada teman sekelasnya di salah satu SMA negeri di Banjarmasin. Korban MRN (15) menderita 4 luka tusuk usai ditikam ARR (15). Disebut-sebut, pemicunya karena kesal terus di-bully (dirundung). Berikut kronologi dari kepolisian.
- Ibu di Garut Tuduh Sejumlah Siswa SMP Cabuli Putrinya, Pelaku Ternyata Suami Sendiri
- Puluhan Siswa SPN Sambangi Yayasan Aipda Purnomo yang Menampung OGDJ Untuk Menjadi Polisi Baik 'Dilatih Jadi Sosial'
- Dasar Bangor, Puluhan Anak Jaksel Ini Malah Tawuran Usai Upacara HUT ke-78 RI di Sekolah
- Kasus Siswa SMA Tusuk Teman di Sekolah: Korban Dibully Sejak SMP, Curhat ke Guru Diminta Sabar
KRONOLOGI PENUSUKAN
Peristiwa itu terjadi Senin 31 Juli 2023 kemarin pukul 07.15 Wita sebelum mulai upacara pagi. Pelaku ARR terlihat keluar kelas dan meninggalkan sekolah.
"Karena itu mau upacara pagi, pelaku terlihat keluar lari bawa pisau dan ada darah di bajunya. Pelaku segera diamankan."
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (1/8).
@merdeka.com
Pelaku diinterogasi dan mengaku baru saja menikam teman sekelasnya, MRN. Aksinya terekam jelas kamera CCTV kelas. Korban sebelumnya berjalan dari luar kelas dan masuk ke dalam kelas korban. "Pelaku langsung mengeluarkan pisau," ujar Thomas. Saat ini, pelaku ARR dibawa ke Polresta Banjarmasin. Sedangkan korban MRN dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin akibat lukanya. Dari identifikasi, korban mengalami empat luka tikaman."Dari hasil pemeriksaan, didapatkan ada 4 mata lubang. Dua di lengan dan dua lagi di perut dada bawah. Jadi empat mata luka," ujar Kasat Reskrim.
KESAL DIBULLY SEJAK SMP
Pelaku menikam korban karena diduga sakit hati dengan korban. Keduanya diketahui telah berteman satu sekolah yang sama sejak SMP. "Memang, fakta yang kita dapatkan dari beberapa saksi, termasuk pelaku, di situ dugaan kuatnya karena sakit hati pelaku. Sakit hatinya kenapa, ya karena di-bully korban," kata Thomas menerangkan.
Pelaku mengaku sudah mendapat perlakuan bullying sejak SMP. Bahkan kesedihan akibat perundungan yang diterima sempat diceritakan pada guru. Tetapi permintaan guru untuk sabar tak membuatnya cukup tenang. "Mungkin pada saat itu gurunya belum bisa mendalami, hanya diarahkan sabar, diarahkan ke hal-hal positif," jelas Thomas.
Terkait kasus itu, polisi sementara mengamankan barang bukti pisau, rekaman CCTV, dan baju korban dengan noda darah. Menurut Thomas, mengingat kedua korban dan pelaku adalah sama-sama anak bawah umur, penyidik menerapkan pasal 80 ayat 2 Undang-undang No 35/2014 tentang Perlindungan Anak. "Karena keduanya ini anak bawah umur, sementara ini kasus sudah dinaikkan ke sidik (penyidikan). Status pelaku arahnya sudah sebagai ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum)," ungkap Thomas.
Saat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
"Untuk itu, kaitan kasus anak, wajib dilakukan upaya diversi (penyelesaian perkara pidana anak di luar peradilan pidana)," ujar Kasat Reskrim mengakhiri.