Sita 13 juta pil PCC, Kepala BNN klaim terbesar di Indonesia
"Ini ada alat yang bisa mencetak 35 butir per klik setiap detiknya," terang Waseso.
Penggerebekan pabrik pil PCC di Jalan Halmahera 27 Semarang dinilai sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan barang bukti yang diamankan mencapai 13 juta pil.
"Kemampuan produksi disini sudah canggih. Semua pakai teknologi dan pakai peredam di setiap ruangan, jadi tetangga tidak curiga kalau ada aktivitas pembuatan pil," jelasnya, Senin (4/12). Karena kemampuan membuat pil dalam jumlah besar, maka keuntungan yang diraih pun sangat besar.
Budi Waseso mengatakan, setidaknya dalam satu hari pabrik ini mampu membuat satu juta pil. "Ini ada alat yang bisa mencetak 35 butir per klik setiap detiknya," terangnya. Bahan baku pembuatan pil ini berasal dari China dan India.
Alat-alat yang disita dari pabrik ini di antaranya mesin pencetak pil PCC, mesin pres, mesin pengaduk, mesin pengering. Pil yang sudah dicetak ada 1.710.000 butir, pil PCC 5.410.000 butir, bahan baku 156 kilogram untuk pembuatan lima juta butir pil, Carisoprodol 20 sak, tepung lima karung, 17 drum Paracetamol.
Selain di pabrik, tim juga meyambangi gudang penyimpanan pil PCC yang siap edar. Di gudang ini terdapat 1 juta pil PCC, 1.390.000 pil warna kuning yang disebut Nova, 8 karton pil Angiofen berisi 72.000 butir, serbuk warna kuning untuk pil Nova seberat 27 kilo.
"Serbuk ini jika dibuat bisa menghasilkan 1 juta pil," ucap Budi Waseso. Selain itu, diamankan juga 180 rol aluminium foil merek Zenit Karnoven seharga Rp 5 juta, satu mobi Nissan Evalia, dan sepeda motor Honda.
Seperti diketahui, tim gabungan BNN, Mabes Polri, dan Polda Jateng menggerebek pabrik pembuatan pil PCC. Penggerebekan dilakukan Minggu (3/12) di Semarang dan Solo. Ada 14 tersangka yang ditangkap, selain pekerja, tim gabungan juga menahan pemilik pabrik dan pemodal.