Situasi Pandemi, Mensos Risma Yakin Konsep Gotong-Royong Bisa Ringankan Beban Sesama
Risma mengatakan, dalam menanggulangi Covid-19, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Butuh sinergitas antarsesama anak bangsa dengan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah-tengah masyarakat.
Banyak gerakan sosial bermunculan dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yakin semangat gotong-royong bisa meringankan beban dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Konsep gotong royong yang kita lakukan itu bisa meringankan penanganan pandemi Covid-19, sebab dalam gotong royong itu ada tanggung jawab, ada rasa persaudaraan senasib sepenanggungan. Kita harus kembangkan lagi semangat gotong royong itu," ujar Risma, dalam keterangan yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (27/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa usaha risoles Mistiyati mengalami penurunan saat pandemi? "Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
Risma mengatakan, dalam menanggulangi Covid-19, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Butuh sinergitas antarsesama anak bangsa dengan menumbuhkan semangat gotong royong di tengah-tengah masyarakat.
Dalam semangat gotong-royong, Risma percaya ada kekuatan yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan bangsa seberat apapun. Tetapi kembali lagi syaratnya tidak bergerak masing-masing ataupun sendiri-sendiri.
"Saya percaya segala macam persoalan bangsa kita bisa diselesaikan secara bersama-sama selama ada semangat bergotong-royong dan tidak bergerak sendiri-sendiri, serta bukan kamu-kamu dan gue-gue hal itu sudah pasti tidak menjadi solusi," katanya.
Menurut Risma, betapa semangat gotong royong bisa menyelamatkan dan melindungi orang lain bagi masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) cukup di rumah saja.
Risma meminta warga untuk peduli dengan memberikan makanan kepada orang yang isoman sehingga ia tidak perlu keluar rumah membeli makan yang berpotensi menulari satu warung.
Hal tersebut, menurutnya, sebagai contoh nyata kepedulian dalam semangat gotong-royong yang melindungi dan sayang kepada orang lain.
Risma mengatakan, bahkan dalam sejarah mengajarkan, pada zaman perang kemerdekaan dimana dengan persenjataan dan sumber daya terbatas tidak bisa menang. Tetapi kemerdekaan bisa berhasil, karena ada semangat gotong royong di antara sesama anak bangsa.
"Gotong royong menjadi kekuatan dalam perang kemerdekaan dan saat itu rakyat memberikan bantuan makanan bagi para pejuang. Itu artinya, tidak mungkin kita bisa meng-cover sendirian menanggulangi pandemi, dan tidak ada masalah yang tidak bisa selesai dengan gotong-royong," ujar Risma.
Dia juga mencontohkan bersinergi di antara orang yang punya uang dan orang memiliki kemampuan memasak. Hal itu bisa dikolaborasikan menjadi sebuah gerakan untuk membantu orang lain seperti yang dilakukan dapur umum penanggulangan pandemi.
"Seperti si A punya uang, si B bisa masak dan si C punya semangat gotong royong dan peduli berbagi, jika disinergikan akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Jadi tidak perlu takut bangsa ini akan runtuh selama ada semangat gotong-royong dan peduli kepada orang lain," kata dia.
Baca juga:
Pandemi Belum Usai, Anies Ingatkan Prokes Warga Jakarta Jangan Kendor dan Longgar
Mendagri Apresiasi Terobosan Tangerang Hadapi Covid-19: Bisa Jadi Contoh Daerah Lain
Anies Sebut Keterisian RS Rujukan Covid-19 Turun Jadi 73 Persen
Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen Galang Dana Lebih USD 1 juta untuk Bantu RS
Wamenag Ajak Penyuluh Agama Bantu Edukasi Soal Vaksinasi & Prokes ke Masyarakat
Amal Rp2 Triliun, Ini Kedermawanan Keluarga Pengusaha Aceh yang Jarang Tersorot