Soal Hasil Quick Count, Moeldoko Minta Jangan Ada yang Mengklaim Menang
Dia mengaku mendapat beberapa keluhan, usai Pemilu 2019. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) itu mengimbau agar tak ada pihak yang memprovokasi masyarakat terkait hasil Pemilu.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta pasangan capres cawapres sabar menunggu hasil resmi Pilpres 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia juga mengingatkan agar seluruh pihak menjaga perilaku dan ucapan.
"Saya pikir itu yang perlu kita lihat bersama ke depan adalah kita sabar saja. Karena KPU baru mengumumkan tanggal 20 Mei, jangan ada mengklaim, kita (Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf) enggak mengklaim, dari kami enggak ada yang mengklaim," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/4).
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Dia mengaku mendapat beberapa keluhan, usai Pemilu 2019. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) itu mengimbau agar tak ada pihak yang memprovokasi masyarakat terkait hasil Pemilu.
"Siapapun dari kita harus menjaga situasi dengan baik, enggak boleh memainkan situasi ini menjadi kondisi yang menakutkan. Karena sudah banyak keluhan dari masyarakat. Jadi jangan ada upaya-upaya provokasi, jangan ada ajakan karena ada resiko hukum," jelas dia.
Sebagai informasi, hasil quick count atau hitung cepat Pilpres 2019 memasuki penghitungan akhir. Sejumlah lembaga survei mencatatkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno versi quick count.
Terkait hasil quick count, capres nomor urut 01 Jokowi masih belum mendeklarasikan kemenangannya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta pendukungnya untuk sabar menunggu real count dari KPU.
"Hasil pileg dan pilpres berjalan dengan jujur dan adil. Kita harus bersabar atas penghitungan dari KPU secara resmi," kata Jokowi saat konferensi pers di Djakarta Theatre, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.
Berbeda dengan Jokowi, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mendeklarasikan kemenangannya di Pilpres 2019. Dia tidak didampingi oleh calon wakil presidennya, Sandiaga Uno.
"Bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 60 persen. Ini adalah hasil real count," tutur Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Dia pun menutup pengumumannya itu dengan takbir dan sujud syukur. Euforia para pendukung semakin memanas saat Prabowo memekikkan kalimat takbir tiga kali.
"Saudara sekalian terima kasih perjuangan kita tidak sia-sia. Kita tidak punya uang, tetapi kebenaran yang menang. Kita percaya dan yakin Tuhan maha besar selalu membela yang benar," Prabowo menandaskan.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sejumlah Lembaga Quick Count yang Menangkan Jokowi Dilaporkan ke Polisi
Dari Data Quick Count KPU Bersyukur Angka Partisipasi Pemilu Naik
Sejak Kapan Quick Count Jadi Acuan di Indonesia?
Quick Count SMRC: Prabowo Kuasai Sumatera, Jokowi Kalimantan & Papua, Ketat di Jawa
Quick Count Charta Politika: Jokowi Unggul dari Prabowo, Selisih 8,64 Persen
Jokowi Ungguli Quick Count, PDIP DKI Rangkul Pendukung Prabowo