Soal isu penyanderaan, para istri ABK kecewa pernyataan Panglima TNI
"kalau kita semua kecewa, atas dasar apa mengatakan itu kabar bohong? Memangnya sudah ada bukti kah? "
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut kabar penyanderaan anak buah kapal (ABK) tugboat Charles 00 di perairan Filipina adalah kabar bohong. Istri ABK menilai pernyataan itu tidak berdasar dan terlalu cepat disimpulkan.
Istri ABK Ismail, Dian Megawati Ahmad (33), Rabu (22/6) malam, diperiksa penyidik Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda, di Jalan Yos Sudarso. Dian dimintai keterangan terkait kabar penyanderaan ABK tugboat milik PT Rusianto Bersaudara, asal Samarinda itu.
"Meminta kronologi dari awal terima telpon sampai sore tadi. Belum sempat kemana-mana, cuma dikabarin kalau itu berita bohong," kata Dian kepada merdeka.com, Kamis (23/6) dini hari.
Disampaikan petugas Polsek Kawasan Pelabuhan, TNI Angkatan Laut tengah bergerak menuju ke posisi terakhir tugboat Charles 00, yang dikabarkan tengah menuju ke perairan Berau.
"Info dari KPPP kontak angkatan laut, katanya sedang menuju ke koordinat kapal tugboat Charles 00. Saya tidak persis adanya (tugboat Charles 00) di mana," ujar Dian.
"Mungkin di Mangkalihat sekitaran Berau, saya tidak tahu persis. Nanti saya akan dikabarkan pagi nanti atau bagaimana," tambahnya.
Dian bersama istri para ABK lainnya, justru menyayangkan pernyataan Panglima TNI Jender Gatot Nurmantyo, yang menyebut kabar penyanderaan itu adalah kabar bohong.
"Iya, kalau kita semua kecewa, atas dasar apa mengatakan itu kabar bohong? Memangnya sudah ada bukti kah? " sebut Dian.
"Mereka sudah menghubungi suami-suami kami kah? Apakah ada yang sudah bisa dihubungi? Itu saja kan mereka belum lakukan, baru mengecek koordinato kapal. Kok bisa menyimpulkan seperti itu (kabar bohong)," terang Dian.
Dian, yang saat ini tengah bersama dengan para istri ABK, terus menanti kabar terbaru, keberadaan suami mereka.
"Atas dasar apa mereka mengatakan itu bohong? Iya sekarang masih menanti kabar terbaru," pungkasnya.
Diketahui, 13 ABK tugboat PT Rusianto Bersaudara, dikabarkan disandera militan Abu Sayyaf di perairan Filipina, dalam perjalanan pulang ke Samarinda. Namun demikian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan, kabar tersebut tidak benar.