Soal kasus Munir, Wiranto sebut sulit cari hasil asli TPF zaman SBY
Soal kasus Munir, Wiranto sebut sulit cari hasil asli TPF zaman SBY. Menurut Wiranto, perkembangan kasus pembunuhan Munir hanya berdasarkan data dari TPF yang dipimpin Brigjen (Purn) Marshudi Hanafi. Tetapi, hingga kini pemerintah belum berhasil mendapatkan dokumen asli dari hasil pencarian fakta tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memastikan akan menemui Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Dalam pertemuan itu, Wiranto akan membahas kasus pembunuhan aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib.
Kata Wiranto, ia akan menanyakan soal data-data yang dimiliki oleh pemerintah dari hasil Tim Pencarian Fakta (TPF) kasus Munir.
"Ya ketemu dulu. Saya kan (tanya) data-datanya bagaimana dulu, ada tidak. Berkas pencarian fakta zaman Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) bagaimana," katanya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/9).
"Kalau mencari fakta berkas dari peradilan itu kan yang tersangka sebagai pembunuh saudara Pollycarpus dan sudah dihukum selama 14 tahun. Kemudian sudah dapat remisi sekarang sudah bebas bahkan. Lalu untuk yang diduga aktor intelektual lewat peradilan yang dinyatakan bebas dan sudah inkracht keputusan itu," sambungnya.
Menurut Wiranto, perkembangan kasus pembunuhan Munir hanya berdasarkan data dari TPF yang dipimpin Brigjen (Purn) Marshudi Hanafi. Tetapi, hingga kini pemerintah belum berhasil mendapatkan dokumen asli dari hasil pencarian fakta tersebut.
"Tinggal yang belum terselesaikan adalah temuan dari TPF. Dari temuan Marsudi Hanafi yang zamannya SBY tahun lalu. Kita sudah berusaha untuk mendapatkan itu, tapi belum dapat juga," ujarnya.
Selain itu, Wiranto mengakui bahwa sulit untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Sebab, peradilan telah memutus inkracht kasus yang telah berjalan 13 tahun tersebut.
"Karena secara yuridis memang sudah inkrah kan masalahnya itu. Inkrah inikan tidak mudah kalau dari sisi peradilan kita," pungkasnya.
Baca juga:
Suciwati yang tak pernah lelah menuntut keadilan untuk Munir
Teten Masduki: Harusnya Wiranto beri keterangan hasil TPF Munir
Nasib penuntasan kasus HAM termasuk Munir di tangan Wiranto
Nada bicara Wiranto meninggi ditanya perkembangan kasus pembunuhan Munir
Wiranto soal kasus kematian Munir: Saya ketemu pak Teten dulu
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
-
Apa yang dibudidayakan oleh Muhammad Yusron? Petani milenial bernama Muhammad Yusron yang berasal dari Desa Sidowayah, Kabupatan Klaten, Jawa Tengah. Ia membudidaya tumbuhan Micro Alga yang mengandung segudang manfaat bagi kelangsungan pangan dan pengaruh lingkungan.
-
Kenapa Yusril mempertanyakan status Bambang Widjojanto? Kami patut mempertanyakan status Pak Bambang Widjojanto sendiri. Beliau itu kan tersangka, P21 dilimpahkan ke kejaksaan, di-deponer status beliau itu lagi. Apa sekarang ini? Tersangka selamanya, seumur hidup tersangka," kata Yusril di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (4/4).
-
Bagaimana Aira menunjukkan kekagumannya kepada Susilo Bambang Yudhoyono di hari ulang tahunnya? Di hari ulang tahun SBY, Aira mengungkapkan kekagumannya kepada pepo yang masih terus mau belajar banyak hal.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.