Social Movement Indonesia gelar Kamisan jika Florence tak bebas
Menurut Eko, UGM sudah selayaknya bertanggung jawab atas mahasiswanya dan juga melindungi mahasiswanya.
Aktivis Social Movement Indonesia (SMI) Eko Prasetyo mengancam akan melakukan aksi setiap hari Kamis jika Florence, mahasiswa S2 kenotariatan UGM yang dipidanakan karena menghina Yogyakarta di media sosial Path tidak dibebaskan. Ancaman tersebut diserukan Eko ketika bersama dengan sejumlah organisasi di Yogyakarta menyatakan sikap mendorong pembebasan Florence di LBH Yogyakarta.
"SMI akan melakukan aksi Kamisan jika Polda tidak membebaskan Florence," kata Eko, Selasa (2/9).
Menurut Eko apa yang dilakukan Polda sangat tidak adil karena dalam kasus besar lainnya yang terkait dengan pelanggaran HAM justru tidak seaktif menangani kasus Florence.
"Kasus besar, pelanggaran HAM, mana tersentuh, yang baru-baru ini terjadi sajalah," ujar Eko.
Di lain pihak Eko mengatakan pihak UGM sudah benar mau mendampingi Florence. Menurutnya, UGM sudah selayaknya bertanggung jawab atas mahasiswanya dan juga melindungi mahasiswanya.
"Kabarnya UGM mau memberikan sanksi, menurut saya tidak perlulah, semua orang marah saat BBM langka, termasuk Florence, wajar orang marah," tambahnya.
Dalam kasus ini, menurutnya Florence hanya orang yang tidak beruntung. Disebut tidak beruntung karena Florence bukan akan pejabat. "Coba itu anak pejabat, pasti nggak seperti ini," pungkasnya.