Soekarwo sebut jadi gubernur harus punya sifat generalis
Soekarwo sebut jadi gubernur harus punya sifat generalis. Seperti diketahui, Rabu lalu, CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi membagi empat kriteria pemimpin layak di Jawa Timur, yaitu integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mentahkan survei Lembaga The Initiative Institute. Pada diskusi Rabu lalu (1/3), lembaga di bidang konsultan kebijakan dan politik itu membagi empat kriteria calon pemimpin yang layak: integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver.
Namun kata Soekarwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu, pemimpin harus generalis. "Gak bisa. Menurut saya, sosok pemimpin itu harus generalis. Jadi tidak bisa empat itu (integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver)," tegas gubernur akrab disapa Pakde Karwo ini, Sabtu (4/3).
Seorang calon pemimpin, lanjut dia, ketika menjadi kepala dinas dia spesialis. Pun begitu ketika menjadi gubernur harus generalis. Seorang pemimpin, kata Soekarwo, harus paham persoalan. Bahkan, mampu menjawab, sebelum pertanyaan diajukan.
"Empat prioritas ini, endak. Dia (calon pemimpin) generalis. Dia ketemu orang nangis karena kekurangan beras, dia ketemu orang yang mempresentasikan teknokrasi di ITS sana, dia juga ketemu orang yang kemudian melo sekali karena pacarnya dibawa lari orang, macam-macam."
"Dia generalis, begitu jadi kepala dinas, dia spesialis. Dia jadi gubernur, dia generalis. Sebelum (pertanyaan) Anda belum keluar, harus tahu. Begitu kira-kira," paparnya memberi contoh.
Soekarwo juga menegaskan, di Pilgub Jawa Timur 2018 nanti tak ada yang namanya rivalitas. Meski muncul banyak dugaan, majunya Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang mewakili KarSa dan Khofifah Indar Parawansa (jika benar kembali maju di Pilgub Jatim), akan kembali menyuguhkan persaingan ketat.
"Seperti saya katakan sejak awal, gubernur itu generalis. Ndak ada kemudian partai membuat, partai ini kan sebenarnya sama, tinggal ke mana condongnya. Tetapi sama. Politik aliran seperti zaman dulu sudah ndak ada. Menjadi ekstrem (rivalitas) seperti itu ndak ada," tandasnya.
Seperti diketahui, Rabu lalu, CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi membagi empat kriteria pemimpin layak di Jawa Timur, yaitu integrity, solidarity maker, political capital dan problem solver.
Dari 382 pemberitaan sejak enam bulan terakhir, dari pantauan The Inititiative Inatitute, media massa kerap memunculkan nama empat tokoh yang diprediksi bakal meramaikan Pilgub Jawa Timur. Mereka adalah Wagub Saifullah Yusuf, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Empat tokoh ini dinilai memiliki integritas. Di kategori solidarity maker, nama Risma dan Anas tidak masuk. Sedang di kategori political capital, hanya nama Anas yang 'ditendang'. Sementara di bagian problem solver, nama Gus Ipul yang dinilai lemah.
Meski begitu, popularitas Gus Ipul yang paling tertinggi dari ketiga pesaingnya, yaitu 33 persen. Di urutan dua nama Risma tercatat 32 persen, disusul Khofifah 15 persen dan Anas 11 persen.