Sosialisasi Pemilu, Kemenlu Tak Yakin Semua WNI di Luar Negeri Terjangkau
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya tak menjamin apakah sosialisasi terkait Pemilu 2019 sudah sampai kepada para WNI yang berada di negara orang lain. Penyebabnya, banyak WNI di luar negeri yang tidak terdata dan jaraknya jauh dari KBRI.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya tak menjamin apakah sosialisasi terkait Pemilu 2019 sudah sampai kepada para WNI yang berada di negara orang lain. Penyebabnya, banyak WNI di luar negeri yang tidak terdata dan jaraknya jauh dari KBRI.
"Karena kan banyak juga WNI kita yang tidak teridentifikasi di sana statusnya undocumented gitu, jadi kita tidak bisa memastikan bahwa sosialisasi itu sampai atau tidak ya itu semoga sampai," kata Iqbal usai melakukan sosialisasi Pemilu 2019 untuk perwakilan asing dan organisasi internasional di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Ia pun menjelaskan, alasan tidak dapat melakukan sosialisasi secara 100 persen kepada para WNI. Karena faktor jarak yang cukup luas dari satu tempat atau negara ke tempat atau negara lain.
"Iya luas sekali (masalahnya), kedutaan kita itu semua di ibu kota negara kan, sedangkan kalau kaya Rusia negaranya luas, Rusia itu 9 timezone. Jadi di luar jangkauan kita kalau ada yang di Siberia sana tidak terjangkau. Tapi, yang kita pastikan adalah bahwa kita lakukan yang terbaik yang kita bisa," jelasnya.
Iqbal menegaskan, dalam Pemilu 2019 nanti yang menjadi penyelenggaranya yakni Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan bukan Kedutan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"PPLN itu bertanggungjawab langsung kepada KPU, tugas KBRI dan KJRI adalah memberikan dukungan semaksimal mungkin agar PPLN dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar dan secara profesional berintegritas dan netral," tegasnya.
Dia pun mengungkapkan, yang menjadi hambatan dalam melakukan informasi terhadap WNI soal Pemilu 2019 di luar negeri adalah jarak.
"Ya saya kira hambatan yang paling besar adalah jarak, sebaran-sebaran WNI kita dan kedua bahwa kita tidak punya akses sebagaimana halnya ketua RT, ketua RW, punya akses kepada WNI kita yang ada di dalam negeri, kan jaraknya jauh sekali," ungkapnya.
Upaya terakhir yang bisa dilakukan Kemenlu adalah memberikan informasi pemilu kepada para WNI melalui media sosial termasuk WhatsApp. "Informasi yang melalui digital melalui web, melalui WhatsApp itu selalu kita distribusikan kepada mereka, itu salah satu bagian dari strategi yang diterapkan oleh KPU di luar negeri," jelasnya.
Terkait jumlah pemilih di luar negeri, Iqbal memaparkan, paling banyak WNI di Malaysia. "Pasti di Malaysia paling banyak, hampir setengah itu ada di Malaysia, setengah pemilih kita ada di Malaysia," ujarnya.
Setelah Malaysia, pemilih WNI di luar negeri terbanyak adalah Taiwan. "Kemudian nomor 2, Taiwan, 3 di Arab Saudi, dan Hong Kong," tuturnya.
Baca juga:
Demi Pemilu Jurdil, Adhyaksa Dault Minta 17,5 Juta DPT Invalid Dihapus
Sosialisasi Pemilu 2019, Spanduk Ayo Memilih Hiasi Jalan Imam Bonjol
Aturan Adat 'Lunang', 500 Warga Baduy Dalam Golput di Pemilu 2019
Amien Rais Ancam People Power, Waketum PAN Sebut Bentuk Peringatan ke KPU dan Bawaslu
KPU Subang Kekurangan 101.005 Surat Suara Pemilu
Jelang Pemilu, Polda Metro Bentuk Satgas Nusantara dan Tim Khusus Antipreman