Sosok Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya yang Dikenal Santun dan Rajin Ibadah
Kapten Afwan merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak 1998. Ia pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31.
Pesawat Sriwijaya SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) siang kemarin. Pesawat membawa 50 penumpang, 6 kru aktif dan 6 kru ekstra.
Salah satu kru yang ada dalam penerbangan tersebut adalah Kapten Afwan, warga Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
"Baik orangnya santun, rajin salat, kalau libur pasti selalu ke masjid," ungkap Ketua RT setempat, Agus Pramudibyo di kediaman Kapten Afwan. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (10/1).
Menurutnya, Kapten Afwan yang juga sempat menjadi bendahara masjid dan mantan ketua RT setempat sering memberi tausiah dalam setiap kegiatan keagamaan di lingkungan komplek.
"Beliau sering ngisi tausiah di arisan RT, ataupun kalau ada kegiatan-kegiatan di lingkungan perumahan sini," terang Agus.
Menurutnya, walaupun Kapten Afwan belum ber-KTP Bogor, tapi ia sudah tinggal di RT 01/10 Perumahan BCE, Kabupaten Bogor sejak 10 tahun silam.
Kapten Afwan memiliki seorang istri dan tiga anak. Paling sulung masih duduk di bangku kelas 1 SMP dan paling bungsu masih duduk di bangku TK.
Kapten Afwan merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak 1998. Ia pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas (take off) dari Bandara Sukarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas Pulau Lancang Kepulauan Seribu.
Pesawat Dipastikan Jatuh
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dipastikan jatuh. Pesawat ini take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.40 WIB. Dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas pulau Lancang Kepulauan Seribu.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto memastikan, pesawat Sriwijaya Air jatuh. "Iya benar (jatuh)," singkat Novie Riyanto kepada merdeka.com, Sabtu (9/1).
Novie Riyanto belum menjelaskan lebih detail perkembangan dari peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya.
Sebelumnya, Deputi Operasi dan kesiapsiagaan Basarnas Mayjend Bambang Suryo aji menuturkan pihaknya telah melakukan peninjauan lokasi terakhir Pesawat Sriwijaya Air terakhir hilang kontak, Sabtu (9/1). Pesawat tersebut jatuh diduga sekitar Kepulauan Seribu yaitu antara Pulau Laki dan Pulang Lancang.
"Apabila malam ini kita menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat, besok pagi akan bisa langsung melaksanakan pencarian secara maksimal," tegas Suryo saat konferensi pers, Sabtu (9/1).
Dia menuturkan, posisi pesawat setelah hilang kontak berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. "Kurang lebih jaraknya sekitar 1,5-2 mil, kalau dari Tanjung Kait, sekitar kurang lebih 3 mil ya," katanya.
Suryo menjelaskan, ditemukan beberapa serpihan-serpihan yang mencurigakan. Walaupun demikian, pihaknya masih belum bisa memastikan benda-benda tersebut milik pesawat Sriwijaya Air.
(mdk/lia)