Speed Boat Ambulans Warga Indragiri Hilir
Bea Cukai Tembilahan memberikan speed boat kepada warga Kecamatan Concong
Bea Cukai Tembilahan memberikan speed boat kepada warga Kecamatan Concong
- Cagub Maluku Utara Sempat Dirawat di RS Sebelum Meninggal karena Speedboat Meledak dan Terbakar
- Kronologi Speed Boat Bawa Puluhan Penumpang Terbalik usai Terjang Ombak Tinggi di Laut Pulau Seribu
- Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
- Penyebab Kapal Speedboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Speed Boat Ambulans Warga Indragiri Hilir dari Bea Cukai
Bea Cukai Tembilahan memberikan speed boat kepada warga Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Warga kini memanfaatkan speedboat tersebut sebagai ambulans air untuk yang membutuhkan.
Speed boat tersebut berasal dari hibah barang yang menjadi milik negara (BMMN) eks penindakan Bea Cukai Tembilahan.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Tembilahan, Septian Ariwibowo, mengungkapkan, speed boat tersebut dimanfaatkan sebagai ambulans air.
Karena difungsikan untuk mengangkut warga yang membutuhkan pertolongan pertama kecelakaan, kondisi kedaruratan kesehatan, atau kegiatan kemanusiaan lainnya.
“Ambulans air tersebut pernah digunakan untuk membawa warga asal Desa Concong Tengah yang tergigit ular berbisa ke Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang berlokasi di Desa Concong Luar,” ujar Septian.
Septian menjelaskan, pada Minggu (7/4), seorang warga asal Desa Concong Tengah Bernama Ali (21) tergigit ular kapak (viperadae) saat tidur di rumahnya yang terletak di tepi parit.
Keluarga Ali segera membawanya ke rumah tenaga kesehatan (nakes) terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan pertama.
Sayangnya, nakes tersebut tidak memiliki serum antibisa ular, sehingga Ali harus dirujuk ke fasilitas Kesehatan terdekat.
Kondisi Ali kian lemas karena mual dan pusing akibat bisa ular, sehingga anggota keluarganya menghubungi kepala desa untuk meminta izin menggunakan ambulans air hibah dari Bea Cukai Tembilahan.
Ambulans air tersebut digunakan untuk membawa Ali ke Puskesmas yang terletak di Desa Concong Luar.
Setelah mendapatkan izin, Ali berhasil mendapatkan serum antibisa di Puskesmas dengan menggunakan ambulans air. Korban berhasil selamat dari racun bisa dan mendapatkan perawatan lebih lanjut oleh nakes.
“Kami berharap dengan hibah yang dilakukan oleh Bea Cukai Tembilahan dapat memudahkan masyarakat,” pungkas Septian.