Status Gunung Kelud turun menjadi siaga, pengungsi boleh pulang
"Dengan catatan warga tetap waspada terhadap potensi bahaya yang mengancam sewaktu-waktu," kata Surono.
Hari ini, Kamis (20/2), status Gunung Kelud turun. Hasil keputusan rapat terbuka yang digelar di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada pukul 13.00 WIB, diputuskan kalau status Kelud hari ini turun dari awas menjadi siaga.
Dalam rapat terbuka antara tim gabungan dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kepala Pusat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, mengatakan sejak pukul 11.00 WIB tadi, status Kelud sudah turun.
Karena status awas sudah turun menjadi siaga, warga yang semula berada di pengungsi diperkenankan pulang. "Dengan catatan, tetap waspada dengan potensi bahaya yang bisa mengancam sewaktu-waktu pasca-erupsi pada Kamis malam lalu," kata Surono.
Keputusan penurunan status Kelud ini, menurut Mbah Rono, sapaan akrab Surono, karena kondisi kegempaan dan aktivitas gunung yang berada di tiga wilayah, yaitu Kediri, Malang dan Blitar, itu terus menurun. "Kondisinya sekarang stabil dan cenderung menurun," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo sempat mengatakan, sebelum ada keputusan terkait status Kelud pasca-erupsi pada Kamis malam lalu, warga korban letusan Kelud diimbau untuk tetap di pengungsian atau tetap dilarang memasuki radius 10 kilometer.
Bahkan, orang nomor satu di Jawa Timur ini memerintahkan TNI-Polri untuk tetap waspada dan menjaga ketat 'jalan tikus' yang bisa dilalui warga pengungsian untuk kembali pulang.
Namun, setelah menggelar rapat terbuka dengan tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kodam V Brawijaya dan Polda jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, maka diputuskan, sejak pukul 11.00 WIB tadi, status Kelud turun dari awas menjadi siaga, dan pengungsi diperkenankan kembali pulang ke rumah masing-masing.