Air Danau Berubah Jadi Hitam, Status Gunung Kelimutu Naik ke Level Waspada
Statusnya dinaikkan karena hasil pemantauan visual dan instrumental, terjadi peningkatan aktivitas gunung.
Gunung Kelimutu terakhir kali erupsi pada Juni 1968.
Air Danau Berubah Jadi Hitam, Status Gunung Kelimutu Naik ke Level Waspada
Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang selama ini berstatus level I atau normal menjadi level II waspada.
Statusnya dinaikkan karena hasil pemantauan visual dan instrumental, terjadi peningkatan aktivitas gunung.
Siaran pers yang diterima merdeka.com pada Sabtu (25/5) menyebutkan, sejarah erupsi Gunung Kelimutu sejak 1867 dan memiliki interval erupsi berkisar 1-73 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada Juni 1968, berupa erupsi di kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dengan didahului desisan suara dan semburan air coklat kehitaman, di bagian barat danau.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumbar Daya Mineral, Muhammad Wafid menjelaskan, selama periode 1-23 Mei 2024 Gunung Kelimutu terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Teramati asap kawah utama berwarna putih, intensitas tipis dengan ketinggian 5-25 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah barat laut, suhu udara berkisar 21-27°C.
Sedangkan pengamatan instrumental menyebutkan, kegempaan selama periode 1-23 Mei 2024 terekam satu kali gempa vulkanik dangkal, 77 gempa vulkanik dalam, 30 kali gempa tektonik lokal, dan 85 gempa tektonik jauh.
"Sedangkan data RSAM juga menunjukkan peningkatan meskipun tidak signifikan. Gempa-gempa yang terekam mengindikasikan terjadinya suplay magma ke permukaan," jelas Muhammad Wafid, Sabtu (25/5).
Dia menambahkan, data pemantauan baik secara visual maupun instrumental menunjukkan perubahan yang signifikan.
Baik dari perubahan warna air danau kawah I, maupun penampakan sebaran dari belerang di permukaan air danau kawah II yang signifikan.
"Kami mengimbau wisatawan agar tidak berada di sekitar area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah. Masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak mempercayai berita-berita hoax," tutup Muhammad Wafid.