Alami Peningkatan, Status Gunung Raung Jadi Level Waspada
Masyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Masyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Aktifitas tidak biasa Gunung Raung, Jawa Timur, menjadikan adanya peningkatan status vulkanik dari yang semula Level I atau normal menjadi Level II atau waspada, pada Selasa (19/12) ini.
"Iya, hari ini dinaikan statusnya ke waspada karena ada peningkatan gempa hembusan dan peningkatan asap kawah," kata Ketua Tim Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki.
Basuki menyebut, dalam sepekan terakhir, Gunung Raung mengeluarkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.
Tinggi awan sekitar 50-1000 meter dari puncak bersamaan dengan aktivitas kegempaan.
“Pada tanggal 18 Desember 2023 terjadi peningkatan hembusan asap kawah dan mencapai ketinggian 1000 meter di atas puncak,” tegasnya.
Basuki menjelaskan, jenis dan jumlah gempa yang terekam selama kurun waktu tanggal 1-18 Desember 2023 (18 hari) adalah: 168 kali gempa Hembusan, 8 kali gempa Tektonik Lokal, 75 kali gempa Tektonik Jauh, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-6 mm, dominan 1 mm.
Basuki menerangkan, pada Senin (18/12) kemarin, aktivitas kegempaan menunjukkan terjadi peningkatan gempa hembusan yang signifikan yang mencapai 58 kali kejadian.
Gempa Hembusan merupakan gempa permukaan akibat pelepasan gas yang berasal dari lubang tembusan gas pada kubah lava yang terletak di lantai kawah.
“Selama Desember 2023 tidak terekam adanya Gempa Vulkanik Dalam, menunjukkan saat ini aktivitas fluida (gas, cairan, padatan batuan) berada pada kedalaman relatif dangkal dengan sistem terbuka, didukung dengan terekamnya getaran Tremor Menerus selama periode ini,” ucapnya.
Basuki mengimbau, pada tingkat aktivitas Level II (waspada) ini masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
"Masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas G. Raung," tegasnya.
Gunung Ibu yang berstatus level II atau waspada itu punya aktivitas vulkanik yang terbilang aktif.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari puncak
Baca SelengkapnyaPada 16 Mei 2024, pukul 15.00 Wit, Badan Geologi resmi menaikkan status Gunung Ibu dari sebelumnya siaga atau level III menjadi awas atau level IV
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Naik Status jadi Awas, Kekuatan Erupsi Makin Besar
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnya