Status Gunung Marapi Turun ke Level II, Masyarakat Tetap Diminta Waspada
Status Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Status Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
- Warga Sumbar Cemas Kijang & Simpai Masuk Permukiman Saat Gunung Marapi Naik Status Siaga, Pertanda Apa?
- Status Gunung Marapi Sumbar Naik Level III Siaga
- Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Pagi Ini, Tercatat 186 Letusan Sejak Desemeber 2023
- Breaking News! Gunung Marapi Sumbar Naik Level III Siaga, Warga Diminta Segera Menjauh
Status Gunung Marapi Turun ke Level II, Masyarakat Tetap Diminta Waspada
"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka terhitung dari 1 Juli 2024 pukul 15:00 WIB tingkat aktivitas Gunung Marapi diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada)," kata Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/6).
Tinggi kolom abu erupsi memperlihatkan penurunan secara fluktuatif pascaerupsi 3 Desember 2023. Demikian juga dengan tinggi asap hembusan.
Potensi terjadinya erupsi masih tetap ada karena pelepasan dari sisa energi untuk menuju kondisi kesetimbangan.
Jika tidak terjadi peningkatan pasokan magma kembali, erupsi yang dapat terjadi diperkirakan akan berskala kecil. Potensi bahaya dari lontaran material letusan berada di sekitar puncak Gunung Marapi di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Namun material erupsi yang jatuh dan sudah terendapkan di bagian puncak dan lereng Gunung Marapi selama ini masih menyimpan bahaya.
Material itu berpotensi menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.
"Oleh karena itu potensi bahaya dari aliran atau banjir lahar pada lembah atau bantar atau aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi harus tetap diwaspadai. Demikian juga dengan potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2, dan H2S tetap ada di area kawah atau puncak Gunung Marapi" tuturnya.
Berdasarkan pengamatan visual sepekan terakhir, terhitung mulai dari 23–30 Juni 2024, Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.
Kemudian teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi sekitar 100-300 meter di atas puncak.
"Kegempaan dalam sepekan terakhir didominasi oleh gempa hembusan, sedangkan gempa erupsi atau letusan terekam rendah," tuturnya.
Meski status sudah diturunkan, PVMBG tetap membuat rekomendasi untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, yakni:
1. Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
4. Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
6. Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi/website Magma Indonesia yang dapat
diunduh di Google Play Store atau melalui website https://magma.esdm.go.id serta melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg).