Strategi BPOM Gaet Partisipasi Swasta untuk Meningkatkan UMKM Indonesia
Data KADIN Indonesia menunjukkan pada 2023, di Indonesia terdapat 66 juta UMKM.
Data Kemenko Perekonomian, Sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) berkontribusi 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai dengan Rp9.580 triliun. Sumbangan ini menjadikan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pilar pembangunan ekonomi terbesar dan penyerap 97% total tenaga kerja Indonesia. Data KADIN Indonesia menunjukkan pada 2023, di Indonesia terdapat 66 juta UMKM.
Vitalnya peran UMKM dalam mendorong perekonomian bangsa ini menguatkan komitmen Frisian Flag Indonesia dalam mendukung peningkatan daya saing UMK Indonesia. Selain mengedukasi dan memfasilitasi UMK untuk menyediakan dan menjual pangan sehat dan aman, program Teras Perwira x Frisian Flag: Hari UMKM bertujuan mendukung program ‘Orang Tua Angkat’ yang diprakarsai Badan POM untuk meningkatkan partisipasi swasta membantu UMKM berkembang menjadi penggerak perekonomian nasional dan penyedia lapangan kerja.
- Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif
- Wamen BUMN Ingin Produk UMKM Binaan BSI Bisa Tembus Pasar Internasional, Strategi Ini Bisa Diterapkan
- Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar New York, Bisa Tambah Devisa Negara
- Strategi BNI Dorong UMKM Tembus Pasar Global dan Tingkatkan Devisa Negara
Program ini sendiri menargetkan 400 UMK yang ada di 4 kota di Jabodetabek, Karawang, Serang dan Cilegon agar dapat mengembangkan potensi usahanya.
Ema Setyawati, S.Si., Apt., ME., Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPU PO) BPOM mengaku memiliki harapan yang sama bahwa UMKM di Indonesia memiliki daya saing tinggi sehingga dapat mendukung perkembangan perekonomian pribadi dan nasional.
"Salah satu faktor yang membuat daya saingnya tetap tumbuh adalah supply chain berupa bahan baku, pengolahan, pembeli, dan pengantaran. Kualitas produk, kebersihan dapur, dan berbagai peraturan BPOM lainnya mengenai standar keamanan pangan juga harus diperhatikan dan ditaati oleh para pelaku UMK," jelas Ema.
Sementara itu, Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya selaku Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan Program BPOM adalah amanat yang diemban untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa Indonesia, khususnya pelaku UMK.
Kontribusi ini disalurkan lewat sosialisasi dan edukasi pangan sehat dan aman. Kolaborasi ini memberikan kesempatan kepada UMK terkhusus merchant GrabFood, untuk berinovasi dan menggali peluang di bidang makanan dan minuman yang kami fasilitasi yakni dengan menggunakan produknya.
"Kesadaran akan produksi pangan sehat dan aman akan meningkatkan daya saing UMK Pangan Olahan dan diharapkan akan meningkatkan penjualan dan kesejahteraan pelaku UMK. Kolaborasi ini adalah salah satu program yang kami tujukan untuk membantu mewujudkan misi kami membangun Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras, yang selaras dengan visi kami yaitu, Nourishing Indonesia to Progress," jelas Andrew.