Strategi Defensif dan Ofensif Pemerintah Menuju Endemi Covid-19
Sementara 33 provinsi lain di Indonesia sudah turun ke PPKM level 2 dan 1. Meski level PPKM sudah menurun, Indonesia masih menyandang status pandemi Covid-19.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting, mengatakan situasi Covid-19 di Indonesia terus membaik. Hal ini ditandai dengan jumlah provinsi yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 tersisa 1.
Sementara 33 provinsi lain di Indonesia sudah turun ke PPKM level 2 dan 1. Meski level PPKM sudah menurun, Indonesia masih menyandang status pandemi Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
Menurut Alex, pemerintah masih berupaya mengendalikan pandemi sehingga menjadi endemi Covid-19. Ada dua gerakan yang dilakukan untuk menjadi endemi Covid-19, yaitu gerakan defensif dan ofensif.
"Jadi gerakan defensif itu adalah menurunkan laju penularan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencucui tangan) yang patuh dan coverage vaksinasi yang tinggi," jelasnya dalam diskusi virtual, Selasa (19/10).
Alex menyebut ada lima indikator pada gerakan defensif. Pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harus di bawah 20 per 100.000 penduduk. Kedua, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit harus di bawah 5 orang per 100.000 penduduk setiap minggu.
Ketiga, kasus kematian harus di bawah 1 per 100.000 penduduk setiap minggu. Keempat, vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk umum minimal 70 persen dan vaksinasi lansia minimal 60 persen. Kelima, kepatuhan protokol kesehatan 3M harus di atas 50 persen.
Sementara strategi ofensif adalah menekan Covid-19 dengan kepatuhan 3T (testing, tracing, treatment) yang tinggi. Indikator pada strategi ini ialah positivity rate Covid-19 harus di bawah 5 persen sesuai standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Kemudian, kontak erat minimal 15 setiap 1 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 harus terkontrol.
"Dengan melakukan gerakan defensif dan ofensif ini, kita berharap transmisi komunitas di tingkat 1 dan kapasitas respons memadai di level 1 ini akan bisa kita pertahankan," ujarnya.
Baca juga:
Jokowi Harap Akhir Tahun 70% Penduduk Telah Divaksinasi Covid-19
Dua Tahun Pemerintahan Jokowi, Moeldoko Klaim Kasus Covid-19 Berhasil Dikendalikan
Pakar: Sinergi Vaksin, Obat dan Prokes Bisa Turunkan Derajat Pandemi jadi Endemi
40 Polisi Australia Dipecat karena Menolak Vaksin Covid-19
PDPI Dorong Biaya Perawatan Pasien 'Long Covid-19' Ditanggung BPJS
14 Siswa dan Guru Positif Covid-19 Selama PTM di Kota Bandung