Sudah 12 hari, kebakaran di Gunung Ciremai belum padam
Selain menghanguskan 1.000 hektare hutan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), kebakaran juga menghanguskan hutan Kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK) seluas 19 hektare dan juga satu unit pondok di Bukit Seribu Bintang.
Kebakaran Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, belum padam. Padahal sudah memasuki hari ke-12, sejak pertama kali diketahui muncul titik api.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menyatakan, api terus merambat dan saat ini kebakaran sudah menghanguskan 1.000 hektare kawasan hutan.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Dia mengatakan kebakaran itu terjadi pada Minggu (30/9) sekitar pukul 12.00 WIB, dan sampai Kamis atau selama 12 hari api belum bisa dikendalikan dan masih menyala.
Lamanya proses pemadaman, lanjut Agus, karena terkendala dengan lokasi kebakaran yang berada di perbukitan berbatu dan juga alang-alang mengering, jadi mudah terbakar.
"Kendalanya juga arah angin yang terus berubah, jadi sangat susah diprediksi," ujarnya. Dikutip dari Antara, Kamis (11/10).
Saat ini, kata Agus, tim gabungan terus berupaya untuk memadamkan api yang masih menyala di kawasan Gunung Ciremai blok Batuarca Panyusupan dan Karangdinding.
"Hari ini pemadaman ke titik api yang masih menyala di kawasang Gunung Ciremai," lanjutnya.
Selain menghanguskan 1.000 hektare hutan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), kebakaran juga menghanguskan hutan Kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK) seluas 19 hektare dan juga satu unit pondok di Bukit Seribu Bintang.
Baca juga:
Tahun ini, 7.726 hektar lahan di Sumsel terbakar
900 Hektare hutan Gunung Ciremai hangus dilahap api
Terkendala waktu, pemadaman api di hutan Gunung Ungaran dilanjut besok
Ada kebakaran hutan, jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka
Sudah 3 hari api melahap 144 hektare lahan Gunung Ciremai
Cerita petugas terperosok & tercebur sungai saat padamkan api karhutla di PPU