Sudjiwo Tedjo meriahkan peringatan Sumpah Pemuda di Semarang
Selain orasi seni dari Sudjiwo Tedjo, perayaan Sumpah Pemuda di Semarang juga dimeriahkan long march puluhan pemuda.
Beragam kegiatan digelar untuk memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang jatuh pada hari Selasa (28/10). Budayawan nyentrik Sudjiwo Tedjo pun ikut berorasi di hadapan ratusan mahasiswa Universitas PGRI Semarang.
Penampilan budayawan berambut gondrong itu, langsung memukau para mahasiswa yang hadir menonton orasinya. Saat itu, dia tampak mengenakan setelan jas hitam dipadukan dengan baju putih lengan panjang. Dia juga membacakan beberapa puisi dengan gaya berbeda-beda.
Di sisi lain, puluhan anak muda yang berkumpul di halaman Balai Kota Semarang memilih menggelar long march hingga Bundaran Tugu Muda. Aksi long march itu, digagas Paguyuban Generasi Lintas Iman (Panglima) kota Semarang melibatkan sejumlah elemen lintas agama. Mereka unjuk kebolehan dengan mempertontonkan berbagai macam tarian budaya lintas agama.
Gelaran budaya lintas agama, selain untuk memperingati Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2014, juga dimaksudkan menampilkan keberagaman budaya yang ada di ibu kota Jawa Tengah, sebagai wilayah yang menonjolkan toleransi umat beragama.
Perwakilan Paguyuban Generasi Lintas Iman (Panglima) Kota Semarang, Ahmad Muqsith mengatakan, dalam tarian budaya ada anak-anak muda lokal menampilkan tarian sufi khas Timur Tengah, atraksi silat wushu khas Tionghoa dan dikolaborasikan dengan grup vokal dari Unika Soegijapranata dan tari janger khas Pulau Dewata.
"Dan nanti ditutup sama atraksi Barongsai," ujar Muqsith, Selasa (28/10).
Menurut Muqsith, long march untuk memperingati Sumpah Pemuda kali ini melibatkan puluhan pemuda dan dimulai dari halaman Balai Kota Semarang menuju Tugu Muda. Tak ketinggalan pula, Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi juga ikut menyemarakkan gelaran budaya tersebut.
Wali Kota Hendar Pribadi, juga berdiskusi bareng sejumlah tokoh lintas agama lokal, seperti Wakil Ketua FKUB Jawa Tengah Aloys Budi Purnomo dan Budayawan Semarang, Sinar Timur Suprabana.
"Setelah berdiskusi dengan tokoh lintas agama, kami langsung menggelar long march bersama teman-teman lainnya untuk menunjukkan unsur budaya lokal kepada masyarakat umum," kata Muqsith, sembari menambahkan bahwa, acara diskusi bareng Wali Kota Semarang bertajuk Mengelola Kebhinekaan Untuk Indonesia Bermartabat.
Wakil Ketua FKUB Jawa Tengah Aloys Budi Purnomo, mengungkapkan, dalam bermasyarakat, setiap anak muda tidak perlu melihat latar belakang agamanya. "Jadi jangan dilihat itu agamanya apa, yang ini agamanya apa," terang pria yang akrab disapa Romo Budi tersebut.