Sumpah setia NKRI, sekitar ribuan kader GP Ansor ucapkan sahadat
25 Ribu anggota membaca lima sumpah yang dibacakan Ketua Jamiyah Thoriqot Muktabaroh NU Habib Luthfi bin Yahya.
Sekitar 25 ribu kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor menjalani 'baiat' kesetiaan NKRI di Harlah ke 80 GP Ansor di JX Internasional Jalan A Yani, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam (4/1). Proses pembaiatan dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya selaku Ketua Jamiyah Thoriqot Muktabaroh NU.
Sebelum melakukan proses baiat, Habib Luthfi mengajak seluruh kader GP Ansor membaca kalimat syahadat. "Asyhadu alla ilaha illallah," ucapnya yang kemudian diikuti 25 ribu kader GP Ansor.
Selanjutnya, ada lima sumpah yang wajib diucapkan oleh kader Badan Otonom (Banom) NU tersebut, untuk menjaga keutuhan NKRI seperti yang telah diamanatkan para pendahulu dan pendiri NU.
Secara serentak, para kader GP Ansor itu mengikuti sumpah kesetiaan terhadap NKRI yang diucapkan Habib Lutfhi, mulai dari janji setia mempertahankan NKRI hingga janji setia mematuhi petuah para ulama, ulil amri dan menjaga persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.
Sumpah setia terhadap NKRI itu, diucapkan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sementara itu, Ketua Umum PP GP Ansor Nusron Wahid kembali menyampaikan petuahnya, untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
"Jangan lupa, kita ini orang Indonesia. Kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam, bukan orang Islam yang berada di Indonesia. Kalau kita beragama Kristen, kita adalah orang Indonesia yang beragama Kristen, kalau kita Hindu, maka kita adalah orang Indonesia yang beragama Hindu, begitu juga seterusnya. Pertanyaannya sekarang adalah, jika seandainya NKRI bubar, kita akan bersedih," tegas dia.