Sumsel Diselimuti Kabut Asap, Herman Deru Batal Kunker ke Korsel & Rumania
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membatalkan kunjungan kerja ke Korea Selatan dan Rumania yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Dia mengaku ingin fokus menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membatalkan kunjungan kerja ke Korea Selatan dan Rumania yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Dia mengaku ingin fokus menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.
Deru mengatakan, kunjungan di dua negara itu untuk menemui Duta Besar RI dengan agenda pemaparan potensi sumber daya alam Sumsel agar menarik investor dari negara itu. Namun, dirinya lebih memilih tinggal di Sumsel hingga karhutla berakhir.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
"Saya batalkan (kunjungan keluar negeri) karena kondisi kita sedang begini (kabut asap akibat karhutla)," ungkap Deru, Selasa (16/9).
Menurut dia, pembatalan kunjungan tersebut bukan karena mendapat kecaman dari masyarakat Sumsel karena kabut asap semakin pekat. Dia mengklaim hal itu sebagai bentuk tanggungjawabnya sebagai kepala daerah.
"Ini bicara tanggung jawab bukan karena ancaman," kata dia.
Kepala Daerah di Sumsel Dilarang Kunker ke Luar Negero
Deru meminta seluruh kepala daerah di Bumi Sriwijaya juga melakukan hal serupa. Dia menginstruksikan tetap berada di daerah masing-masing untuk mengatasi karhutla.
"Bupati, walikota, camat hingga kepala desa harus tetap standby dan pantau sedetil mungkin fire spot di wilayahnya. Jangan meninggalkan tempat jika tidak melakukan perjalanan yang sangat prinsip. Boleh melakukan kunjungan tetapi di daerahnya saja," tegasnya.
Deru menambahkan, dirinya berencana membeli alat pemantau kabut asap untuk mengetahui secara real time kondisi di setiap daerah. Hal ini disebabkan kekurangan data informasi lantaran minimnya tim di lapangan.
"Anggarannya kita tidak tahu, kita lakukan pemaparan dulu. Kalau kita menunggu bantuan dari BNPB dan BPBD tentu anggaran terbatas. Kita lihat hasil pemaparannya, kalau bagus untuk mendukung, 2020 kita bisa gunakan," pungkasnya.
(mdk/rnd)