Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
Tak hanya di negara Cina, tembok besar juga ada di Indonesia tepatnya di Bukittinggi, Sumatra Barat bernama Janjang Saribu.
Tak hanya di negara Cina, tembok besar juga ada di Indonesia tepatnya di Bukittinggi, Sumatra Barat bernama Janjang Saribu.
Menilik Sejarah Janjang Saribu, Tembok Besar Indonesia di Pegunungan Bukit Barisan
Negara Indonesia memiliki ribuan tempat wisata yang begitu indah dan pastinya menarik untuk dikunjungi. Tak perlu jauh-jauh ke negara lain, di Indonesia ada beberapa objek wisata yang mirip layaknya di luar negeri.
Salah satu objek wisata tersebut bernama Janjang Saribu atau dikenal dengan sebutan The Great Wall of Koto Gadang. Tempat ini sangatlah mirip dengan tembok besar yang ada di negara China.
-
Apa saja peninggalan sejarah dari Gunung Jali Tebon? Keberadaan Gunung Jali tertulis pada sejumlah prasasti, yakni Prasasti Pucangan (1041 M) yang ditulis Raja Airlangga, Prasasti Maribong (1264 M) yang ditulis Raja Wishnuwardana, dan Prasasti Canggu (1358 M) yang ditulis Raja Hayam Wuruk.
-
Apa saja potensi wisata Sijunjung? Simak ulasan potensi wisata di Kabupaten Sijunjung yang dihimpun dari berbagai sumber. Desa Wisata Adat Nagari Kabupaten Sijunjung mempunyai budaya yang sangat unik dan cocok menjadi potensi wisata daerah.
-
Kenapa Bukit Barisan penting bagi Sumatera? Keberadaan bukit ini tentu sangat berpengaruh besar bagi kehidupan manusia di Pulau Sumatra. Selain bentang alamnya yang begitu luas dan indah, tak heran jika bukit ini menjadi bagian penting bagi ekosistem alam.
-
Apa nama lain dari Bukittinggi? Nama daerah Bukittinggi pun dulu dikenal dengan nama Fort de Kock yang menjadi salah satu pusat pemerintahan Belanda di Sumatra.
-
Apa yang membuat Bukit Barisan unik? Deretan Fakta Menarik Bukit Barisan, Jajaran Gunung yang Membentang di Pulau Sumatra Bukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.
-
Bagaimana Bukit Barisan terbentuk? Pembentukan bukit ini rupanya tak lepas dari pergerakan lempeng tektonik Australia.
Kini, Janjang Saribu sudah menjadi salah satu objek wisata yang telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Agam dan menjadi akses menuju kawasan wisata Janjang Saribu.
Lantas, bagaimana sejarah dari tembok besar di Indonesia? Simak ulasannya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Dulunya Akses Jalan
Melansir dari beberapa sumber, sekitar tahun 1970-1980-an, anak tangga yang berada di Janjang Saribu ini dulunya hanya terbuat dari bambu. Dulu, Janjang Saribu digunakan sebagai akses jalan untuk anak sekolah di Bukittinggi.
Pada zaman Belanda, tempat ini disebut dengan 'Janjang Bantuang'. Kenapa namanya demikian, saat itu kondisi jalan di sekitarnya masih berupa tanah lalu ada bambu sebagai alat untuk menopang bantuang tersebut.
Selain sebagai akses anak sekolah, Janjang Saribu juga sempat digunakan oleh masyarakat setempat untuk mengakses dan mengambil pasir serta air di dasar ngarai.
Asal Usul Janjang
Penamaan Janjang Saribu ini diambil dari bahasa Minang yang terdiri dari kata "Janjang" yang berarti tangga dan "Saribu" artinya seribu. Meski nyatanya anak tangga di sana tak mencapai seribu, namun untuk mencapai puncak cukup menguras tenaga.
Melansir dari indonesia.go.id, panjang Janjang Saribu sendiri mencapai 780 meter. Untuk mengaksesnya, bisa dari dua jalur mulai dari Gua Jepang atau dari Ngarai Sianok. Keduanya memiliki kondisi alam yang berbeda-beda.
Selain itu, sudut kemiringan dari Janjang Saribu ini hampir 90 derajat.
Sehingga untuk melewatinya harus menyiapkan diri secara fisik karena akan terasa berat dan beberapa jalurnya berkelok.
"The Great Wall" Bukittinggi
Suasana dan bangunannya sangat mirip dengan tembok besar di China, maka Janjang Saribu dijuluki sebagai The Great Wall-nya Bukittinggi.
Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013. Hingga kini, Janjang Saribu masih menarik minat wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan bersama teman atau keluarga.