Surabaya banjir, Risma semprot pekerja proyek dan PLN karena teledor
"Ini bagaimana kerjanya, material sampek dibiarkan menyumbat saluran air. Ini kan bisa banjir," semprot Risma.
Banjir yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur sejak Rabu hingga Jumat kemarin, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali turun jalan, Sabtu pagi (27/2). Banjir yang tak bisa surut seperti hari-hari biasanya ini, ternyata akibat beberapa saluran air tersebut mampet.
Saat inspeksi di Jalan Prof dr Moestopo misalnya. Dengan mimik serius, Risma mengingatkan pekerja proyek pembangunan hotel. Sebab, material bangunan seperti pasir dan batu (sirtu), dibiarkan berserakan hingga menyumbat saluran air.
Akibatnya, saat hujan deras kemarin, di Jalan Prof dr Moetopo, terjadi banjir hingga mencapai 20 cm. Untuk antisipsi banjir susulan, Risma terpaksa menurunkan dua alat berat milik Dinas PU Bina Marga dan Pematusan untuk mengeruk sumbatan pasir yang ada di saluran air.
Termasuk beberapa anggota Satpol PP Kota Surabaya juga diturunkn untuk ikut bekerja membersihkan saluran air. Bahkan, mereka juga terlihat memasang police line versi Satpol PP.
"Ini bagaimana kerjanya, material sampek dibiarkan menyumbat saluran air. Ini kan bisa banjir," semprot Risma ke beberapa pekerja proyek.
Sekitar 20 meter sebelah kanan proyek, Risma melihat ada kabel penerangan jalan, yang terputus. Kabel listrik tersebut dibiarkan menyentuh tanah. Informasinya, kabel listrik yang terputus itu, sudah beberapa hari dibiarkan dalam kondisi seperti itu. Padahal sangat berbahaya bagi keselamatan orang lain, yang melintas.
Rismapun memanggil petugas PLN, dan memarahinya. "Ini bahaya bisa nyetrum orang. Kenapa dibiarkan. Apalagi ini musim hujan, sering banjir. Kalau dibiarkan kan bahaya," semprot Risma lagi ke petugas PLN.
Setelah di Jalan Prof dr Moestopo, Risma melanjutkan inspeksinya ke beberapa lokasi lain, yang juga sempat terjadi banjir saat hujan beberapa hari lalu.
Seperti diketahui, sejak Rabu kemarin, hujan deras mengguyur Kota Surabaya, dan mengakibatkan banjir di beberapa titik. Bahkan, jalan tengah kota, seperti Jalan Basuki Rahmat, Embong Malang, Bluran dan beberpa jalan lain, yang bisanya tidak banjir, hingga Jumat kemarin digenangi air cukup parah.