Suweta tewas tersambar api saat bakar lahan di Desa Gubug
Saat kobaran api membesar dimungkinkan saat itu penyakit stroke korban kumat karena panik.
Apes dialami I Wayan Suweta (60) warga Banjar Taman, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan di Bali. Seluruh tubuhnya melepuh terbakar kobaran api pada semak belukar berupa ilalang di kebun yang digarapnya, sayang nyawanya tidak tertolong saat dilarikan ke RSUD Tabanan, Rabu (13/9).
Informasinya, sekitar pukul 15.00 WITA korban berpamitan kepada istri Ni Nyoman Netri (59) pergi ke kebun milik Anak Agung Dananjaya. Memang sudah jadi kegiatan korban setiap hari membersihkan kebun tersebut sejak enam bulan ini.
Diduga korban yang membersihkan semak blukar dan alang-alang di kebun tersebut, kemudian langsung membakarnya. Sialnya, saat kobaran api membesar dimungkinkan saat itu penyakit stroke korban kumat karena panik.
Saksi I Made Surya Diasa (34) yang lagi istirahat di gubug kebun yang berbeda mengaku mencium bau asap dan mendengar teriakan orang mengerang kesakitan sekitar pukul 15.30 WITA. Saat menengok ke kobaran api yang membakar ilalang, saksi melihat ada orang tergeletak serta api membakar seluruh pakaian, tubuh dan rambut korban.
"Saya langsung lari dan berusaha menarik kakinya. Tetapi angin dan kobaran api besar sekali, saya sambil teriak-teriak minta tolong warga. Akhirnya karena ada warga lain, bisa menarik korban," aku Diasa.
Kata dia, saat diselamatkan dari kobaran api. Masih terdengar desahan kesakitan dari korban. "Pak Suweta waktu itu masih ada suaranya, tapi tubuhnya sudah kaku. Kita gulung pakai tikar langsung ke rumah sakit. Tetapi hanya beberapa saat tiba di rumah sakit sudah meninggal," ungkapnya.
Kapolsek Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja, membenarkan terkait kebakaran ilalang yang memakan korban jiwa. Menurutnya korban setiap sore biasa membersihkan ilalang dan mencari rumput di TKP.
Korban juga diketahui memiliki sakit stroke sejak tahun 2008 dan saat ini masih dalam perawatan dokter. "Diduga saat kejadian sakit stroke korban kambuh dan terjatuh di lokasi api yang membakar ilalang dan langsung membakar tubuh korban. Korban diduga meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup asap dan juga akibat tubuhnya yang terbakar hampir 80 persen," demikian Kompol Surya Atmaja.