Syok-nya Istri Pembunuh Wanita Dalam Koper, Suami di Bui & Hajat Resepsi Kini Tinggal Mimpi
Ahmad dan Rini teman sekantor. Belakangan keduanya dekat. Meski tanpa status, kedua sudah pernah melakukan hubungan intim.
Ahmad sebenarnya sudah menikah 17 Maret 2024 lalu. Namun, resepsi penikahan baru akan digelar tanggal 5 Mei 2024 besok.
- Baru Menikah 40 Hari, Seorang Istri Ceraikan Suaminya Karena Jorok dan Jarang Mandi
- Kesaksian Tetangga Detik-Detik Suami Bunuh Istri di Kebagusan
- Terpisah 54 Tahun Tapi Tetap Setia Menunggu, Wanita ini Syok saat Bertemu Kembali Suami Sudah Menikah lagi
- Ajakan Rujuk Ditolak, Pria di Palembang Mengamuk Tikami Mantan Istri dan Calon Suaminya
Syok-nya Istri Pembunuh Wanita Dalam Koper, Suami di Bui & Hajat Resepsi Kini Tinggal Mimpi
Hari Minggu 5 Mei 2024 besok harusnya menjadi hari bahagia untuk Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29). Di hari itu, seharusnya dia bersanding di pelaminan bersama istrinya dalam acara resepsi pernikahan di Palembang.
Tetapi memimpi itu akhirnya pupus. Dia malah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan seorang wanita bernama Rini Mariany.
Ahmad dan Rini teman sekantor. Belakangan keduanya dekat. Meski tanpa status, kedua sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Suatu hari, keduanya janjian bertemu di sebuah hotel di Bandung. Keduanya memesan satu unik kamar. Di kamar itu, keduanya cekcok. Pemicunya, Rini menagih kejelasan hubungan mereka. Dia juga minta dinikahi. Sementara Ahmad menyebut kedekatan mereka hanya untuk senang-senang. Termasuk hubungan badan yang dilakukan atas dasar suka sama suka.
Rini kecewa dan marah. Dia memaki Ahmad dan berkata brengsek. Tak terima, Ahmad ikut naik pitam. Saat itu juga, muncul di pikirannya untuk membunuh wanita 50 tahun itu.
Kepala Rini dibenturkan ke tembok hingga berdarah dan dia jatuh lunglai ke lantai. Kemudian dicekik dan dibekap hingga akhirnya kehabisan napas dan meninggal dunia. Mayatnya kemudian dimasukkan ke dalam koper kemudian dibeli Ahmad. Kemudian, di bawah ke arah Bekasi dan dibuang di Kalimalang.
"Pelaku membenturkan kepala ke tembok dan akhirnya setelah jatuh korban dicekik. Sampai akhirnya kondisi lemas dan kemungkinan saat itu sudah meninggal dunia," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra.
Pelaku sempat kembali ke Bandung dan bekerja seperti biasa tanpa merasa bersalah. Setelah itu, Ahmad pergi ke Palembang, Sumatera Selatan. Tak semata-mata untuk kabur, tetapi hajat resepsi pernikahan sudah menanti.
Ahmad memang telah menikah. Akad pernikahan sudah dilangsungkan sejak 17 Maret 2024 dan akan menggelar resepsi tanggal 5 April 2024 lusa.
Tetapi, hari bahagia itu kini tinggal mimpi. Ahmad ditangkap di rumah istrinya di Palembang pada Kamis (2/5) malam tanpa perlawanan. Sang istri yang telah menanti sebuah resepsi kini bermurung diri. Suami tercinta malah ditangkap polisi dan dibui.
"Untuk kondisi keluarga yang pasti shock. Karena baru menikah dan mereka akan resepsi, jadi pasti masih syok," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya.
Biaya Sewa Gedung dan WO sudah Lunas
Istri Ahmad adalah gadis asal Palembang berinisial LS. Akad nikah mereka kala itu berlangsung sederhana karena masih berkabung setelah ibunda LS meninggal dunia tiga hari sebelumnya.
"Sudah menikah dua hari sebelum puasa kemarin. Akad nikahnya barengan dengan malam tiga hari meninggalnya ibu LS," ungkap kakek LS, M Ali Rahman, Jumat (3/5).
Ali menyebut pasangan itu bakal menggelar resepsi pernikahan cukup mewah di Gedung Serbaguna Muhammadiyah di Jalan Ahmad Yani, Seberang Ulu II, Palembang, pada Minggu 5 Mei 2025.
Lantaran adanya kejadian ini, resepsi terpaksa dibatalkan. Padahal, sewa gedung sebesar Rp18,5 juta sudah dilunasi oleh Ahmad sebelumnya.
AA juga telah membayar penuh perlengkapan resepsi pernikahan sebanyak Rp40 juta dengan menggunakan sebuah jasa wedding organizer. AA dan LS sudah merencanakan resepsi itu sejak setahun lalu.
"Semua bayaran sudah lunas, tinggal digelar saja," kata Ali.