Tabrak Jembatan Ampera, awak kapal terancam jadi tersangka
Polisi masih mendalami penyebab insiden kapal tongkang bermuatan batubara menabrak tiang Jembatan Ampera. Beberapa awak kapal terancam jadi tersangka jika ditemukan kelalaian.
Polisi masih mendalami penyebab insiden kapal tongkang bermuatan batubara menabrak tiang Jembatan Ampera. Beberapa awak kapal terancam jadi tersangka jika ditemukan kelalaian.
Kasat Polair Polresta Palembang Kompol CS Panjaitan, mengungkapkan ada empat awak berada di kapal pandu dan asist tengah diperiksa. Mereka terdiri dari chief officer, bas mekanik dan awak lain. "Masih diperiksa, ada empat orang yang kita panggil," ungkap Panjaitan, Kamis (18/5).
Menurut dia, mereka tidak menutup kemungkinan statusnya naik menjadi tersangka. Hal itu tergantung unsur kelalaian dengan mengangkut batubara kelebihan muatan, termasuk dokumen dibawa.
"Kalau ada kelalaian ya kita tetapkan sebagai tersangka, tidak menutup kemungkinan. Kita lihat dulu hasil pemeriksaan," ujarnya.
Dia menambahkan, insiden itu merupakan tanggung jawab Pelindo berwenang dalam kepanduan atas keberangkatan kapal pandu dan asist menarik tongkang. "Pelindo sebagai penanggung jawab, bukan perusahaan," pungkasnya.
Diketahui, lantaran tali penarik dari tugboat putus, tongkang bermuatan batubara menghantam Jembatan Ampera. Selain merusak tiang jembatan, tabrakan juga mengakibatkan satu unit speedboat tenggelam.
Peristiwa itu terjadi saat tongkang raksasa milik PT Bukit Asam ditarik tugboat dari arah Dermaga 35 Ilir menuju Boom Baru, Rabu (17/5) pukul 11.00 WIB. Tiba-tiba, tali penarik putus, tepatnya sekitar 500 meter dari Jembatan Ampera.
Alhasil, tongkang itu hanyut dengan kecepatan tinggi karena arus Sungai Musi cukup deras. Tugboat lain berupaya menarik tongkang namun gagal karena keburu hanyut dan melaju kencang menuju jembatan.
Sontak saja, tongkang langsung menghantam Jembatan Ampera. Posisinya melintang dan mengenai tiang jembatan.
Tabrakan itu mengeluarkan suara kencang yang membuat warga sekitar kaget. Terdapat kerusakan di tiang penyangga. Bahkan, kencangnya tabrakan membuat batubara terlempar dan menempel di dinding atas jembatan.
Tak itu saja, tongkang juga menghantam speedboat yang sedang melintas di bawah jembatan. Speedboat itu akhirnya tenggelam, beruntung seorangnya (sopir) selamat setelah terjun ke sungai.
Sekitar dua jam menutupi arus lalu lintas sungai, tongkang itu berhasil dievakuasi dengan cara ditarik oleh delapan kapal. Evakuasi terkendala arus sungai deras dan muatan batubara yang besar.