Tak berdaya akibat tumor tulang, Ida berharap bantuan
Lutut Ida semakin hari kian membesar. Dia berharap uluran tangan warga supaya bisa sembuh dan mengurus anaknya.
Enam bulan sudah Ida Lasnawati (27) menahan sakit akibat tumor tulang menyebabkan lututnya membesar. Warga Gang Amanah RT 004/RW 008 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, itu hanya bisa terbaring dan tidak bisa beraktivitas apapun.
Dia memiliki satu anak berusia 1,5 tahun. Sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh di toko material. Buat upaya pengobatan, Ida sedang mengurus Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) agar bisa berobat di Rumah Sakit Fatmawati.
Karena tidak bisa beraktivitas, segala urusan pun dibantu tetangganya bernama Dea Adhicita. Mulanya, Ida berobat ke puskesmas di daerah Tanah Abang, karena kebetulan Ida bekerja di sana. Ida pun syok ketika dokter langsung memvonis kakinya harus diamputasi. Karena takut Ida pun enggan melanjutkan pengobatannya dan memilih pengobatan alternatif di Kawasan Banten.
"Karena sudah mendengar kata amputasi jadi takut. Lalu ke alternatif, namun tambah parah. Dulunya hanya sebesar kelereng kini sebesar air galon. Dan di bagian belakangnya mengeluarkan nanah dan darah," kata Dea, Kamis (14/4).
Kehidupan keluarga Ida memprihatinkan, karena dia menumpang di rumah mertuanya. Buat biaya berobat Ida pun sangat kesulitan. Namun, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan penyakitnya akan menjadi kanker.
"Kemungkinan Ida bukan lagi mengidap tumor, namun sudah mengarah ke kanker. Dikhawatirkan menyebar maka harus segera ditangani," ujar Dea.
Dea menceritakan, Ida belum memiliki BPJS Kesehatan. Namun karena masuk kategori warga tidak mampu, maka dialihkan ke Jamkesda. Batas biaya pengobatan Jamkesda berkisar Rp 100 juta. Dea sebagai tetangga memasukkan kisah Ida ke jejaring sosial buat mengetuk hati warga memberikan bantuan. Apalagi sebelumnya Ida belum mengurus BPJS.
Kini donasi yang terkumpul baru berkisar Rp 1 juta, dan bisa digunakan untuk akomodasi selama perawatan.
"Saya urus BPJS Ida, tapi dialihkan ke Jamkesda karena tidak mampu membayar iuran," ucap Dea.
Ida mengaku saat ini hanya bisa pasrah dengan penyakitnya. Rasa sakit yang teramat membuatnya hanya bisa terbaring.
"Saya pengen ngerasain pengobatan karena tidak bisa tidur jika sedang sakit," kata Ida.
Ida berharap ada bantuan supaya dia bisa mengobati penyakitnya ini. Dia ingin menggendong anak semata wayangnya yang masih balita.
"Saya pengen sembuh, saya pengen merawat anak saya yang masih kecil," tutup Ida.