Tak beroperasi karena abu Kelud, Adi Soemarmo rugi ratusan juta
Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari parkir dan airport tax dalam sehari sebesar Rp 97 juta.
Penutupan Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah akibat erupsi Gunung Kelud, membuat pengelola mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Potensi pendapatan yang hilang tersebut antara lain berasal dari parkir serta airport tax.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman mengatakan rata-rata pendapatan yang diperoleh dari parkir dan airport tax dalam sehari sebesar Rp 97 juta.
"Total kerugian masih kami hitung. Kalau dihitung pada hari pertama penutupan, ya kira-kira Rp 97 juta . Tetapi saat itu, parkir kan masih banyak, sedangkan hari kedua sudah turun jauh. Yang pasti kerugiannya mencapai ratusan juta,” ujar Usman kepada wartawan, Selasa (18/2),
Menurut Usman, di Bandara Adi Soemarmo, dalam sehari ada 19 kali penerbangan baik lokal maupun internasional. Selain Garuda Indonesia beberapa penerbangan yang ada di antaranya Lion Air, Sriwijaya Air, Trigana Air, Air Asia, serta Kalstar Aviation.
Ditemui terpisah General Manager (GM) Garuda Indonesia Brand Office Solo, Flora Izza mengatakan potensi hilangnya pendapatan Garuda Indonesia Solo, dalam sehari rata-rata mencapai Rp 600 juta.
"Tingkat keterisian pesawat kita rata-rata mencapai 120. Dalam sehari ada 5 flight. Jadi Rp 600 juta itu dihitung dari 120 penumpang dikalikan 5 penerbangan dikalikan rata-rata Rp 1 juta,” paparnya.
Akibat penutupan bandara masih kata Flora, sejumlah penumpang memilih untuk melakukan refund. Jumlah refund yang dilakukan penumpang sejak hari pertama penutupan bandara hingga Senin (17/2) mencapai Rp 400 juta. Pihaknya memperkirakan jumlah refund tiket penumpang hingga Rabu (19/2) mencapai Rp 600 juta.