Hanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan
Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak
Hanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan
Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada berbagai lini bisnis, salah satu bidang perhotelan. Akibatnya, Arif Firmansyah, pekerja sebuah hotel bintang lima di Surabaya gagal mewujudkan cita-citanya naik pangkat.
-
Bagaimana cara memulai bisnis sampingan? 'Saya melihat semakin banyak usaha sampingan sekarang, dan saya pikir itu terjadi karena berbagai alasan,' kata Deborah.
-
Bagaimana memulai bisnis sampingan? Untuk berhasil memulai bisnis sampingan, langkah pertama adalah memulai dari hal yang diminati. Misalnya, jika kamu suka menulis, bisa menjadi freelance writer atau jika memiliki bakat dalam fotografi, bisa menjadi fotografer pernikahan dan sebagainya.
-
Kenapa orang mulai usaha sampingan? Sebuah penelitian oleh IPSE, sebuah organisasi untuk pekerja lepas, menunjukkan bahwa 35 persen orang yang memiliki usaha sampingan melakukannya untuk meningkatkan pendapatan mereka.
-
Mengapa bisnis sampingan semakin populer? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh IPSE, sebuah organisasi untuk pekerja lepas, sekitar 35% orang yang memiliki usaha sampingan melakukannya untuk meningkatkan pendapatan mereka.
-
Apa alasan utama orang menjalankan bisnis sampingan? Berdasarkan survei Asia Pacific Side Job Survey 2023, tiga dari lima (59%) responden memiliki pekerjaan sampingan dengan alasan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
-
Bagaimana Satria dapat omzet tinggi? Untuk di weekend 100 sampai 200 porsi bisa terjual, sedangkan weekday itu 100 porsi. Sebulan itu, omzetnya lumayan, bisa di angka Rp50 sampai Rp100 juta per bulannya,' ungkap Satria.
Ambisi
Arif adalah sosok yang ambisius dalam pekerjaan. Sudah lama ia bercita-cita naik pangkat bahkan jika memungkinkan mencapai level tertinggi dari pekerjaan yang ia geluti.
Sayangnya, cita-citanya gagal terwujud karena pandemi Covid-19. Hal ini menjadi titik balik dirinya. Alih-alih hanya fokus meratapi nasib gagal naik pangkat, ia mencoba peruntungan di dunia bisnis.
Pemuda asal Sidoarjo, Jawa Timur pun mencoba beragam bisnis. Mulai dari jualan kue sus kering, pengharum mobil, dan kini parfum serta pengharum ruangan.
Gagal
Bisnis kue sus kering hanya berhasil dijalani Arif selama satu tahun. Selanjutnya, ia mencoba menapaki berjualan pengharum mobil.
Dari awalnya menjadi reseller, ia tergerak memproduksi sendiri produk pengharum mobil. Sayangnya, justru saat ia memberanikan diri melakukan produksi sendiri, penjualan produk tersebut justru tidak menjanjikan.
Ide Bisnis Baru
Gagal tak membuat Arif patah semangat. Ia terus mencoba mencari formulasi hingga akhirnya menemukan racikan yang pas untuk parfum dan pengharum ruangan. Usaha yang ia lakukan untuk sampai di tahap ini butuh banyak pengorbanan.
"Awalnya gegabah, beli bahan ini sekian liter ternyata tidak cocok, buang. Akhirnya nemu formula pengharum yang dibuat tanpa api dan listriik, tapi bisa membuat harum satu ruangan," jelas Arif, dikutip dari YouTube Pecah Telur, Rabu (24/1/2024).Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini Arif belum berani menjual parfumnya dengan kemasan khusus. Ia menjual parfumnya dengan kemasan biasa. Tak disangka ternyata parfum racikannya mendapat ulasan bagus dari pembeli. Baru dari situlah, ia memberanikan diri membuat kemasan yang lebih bagus serta dilabeli merek dagang.
Kunci Bisnis
Sebagai pekerja profesional hotel bintang lima, Arif mengadopsi cara kerja hotel untuk menjalankan bisnisnya. Ia mengutamakan kepuasan pelanggan sebagai salah satu modal utama kesuksesannya.
Saat ini, Arif punya 14 varian produk. Bisnis parfum ini baru dijalaninya selama 1,5 tahun. Kini, ia sudah punya tiga pegawai. Selain itu, sang adik juga membantu menjalankan bisnis parfum Arif.
Bisnis SampinganOmzet
Arif menjual produknya secara luring dan daring. Secara daring, ia fokus pada dua marketplace. Jika dirata-rata, omzet penjualannya per bulan mencapai ratusan juta rupiah. Padahal setiap hari, ia hanya butuh waktu 2-3 jam untuk mengurus bisnis sampingannya ini.