Jangan Sembarangan, Ini Tips Buka Usaha dari Nol agar Dapat Untung Besar
Jenis usaha yang dijalankan sangat beragam, mulai dari bisnis terkait hewan peliharaan hingga inovasi baru.
Jumlah pekerja lepas meningkat lebih dari 100.000 orang pada tahun 2023, dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga total wirausahawan mencapai 4,2 juta orang.
Jenis usaha yang dijalankan sangat beragam, mulai dari bisnis terkait hewan peliharaan hingga inovasi baru.
-
Apa yang harus dipertimbangkan saat memulai bisnis? Dia juga berpesan agar memperhatikan ketersediaan dana, setidaknya bisa mencakupi Pengeluaran tetap seperti gaji, sewa dan lain-lain.
-
Bagaimana meminimalisir risiko di awal membangun bisnis? Dia berpesan, dalam video tersebut, memulai bisnis dari hal yang kecil membantu untuk meminimalisir risiko dan bisa lebih fleksibel untuk melakukan trial and error.
-
Bagaimana memulai bisnis sampingan? Untuk berhasil memulai bisnis sampingan, langkah pertama adalah memulai dari hal yang diminati. Misalnya, jika kamu suka menulis, bisa menjadi freelance writer atau jika memiliki bakat dalam fotografi, bisa menjadi fotografer pernikahan dan sebagainya.
-
Bagaimana cara memulai bisnis sampingan? 'Saya melihat semakin banyak usaha sampingan sekarang, dan saya pikir itu terjadi karena berbagai alasan,' kata Deborah.
-
Kenapa harus memulai bisnis kecil? Jangan takut memulai dari kecil, bisnis besar selalu dimulai dari langkah pertama yang kecil.
-
Bagaimana cara mulai bisnis kuliner? Mulailah bisnis kuliner dengan modal terbatas dan raih keuntungan besar di Indonesia.
Menurut laporan yang dikutip dari BBC, keterampilan yang diperlukan untuk memulai usaha sendiri cenderung mirip, seperti yang disampaikan oleh Deborah Meaden dari acara Dragons' Den saat berbicara di program Radio 4's Money Box Live yang membahas tentang cara memulai bisnis.
Di bawah ini adalah beberapa tips bisnis dan saran yang disampaikan oleh Deborah.
1. Wirausahawan Adalah Orang yang Bertindak, Bukan Hanya Berpikir
Walaupun banyak orang dapat memikirkan konsep bisnis yang menarik, hanya mereka yang berani menginvestasikan waktu dan usaha untuk mewujudkannya yang dapat berharap untuk melihatnya berkembang.
Deborah mengungkapkan bahwa banyak individu memiliki ide cemerlang, tetapi mereka sering kali tidak tahu cara untuk merealisasikannya.
"Dan ketika mencari investasi bisnis, Anda harus bisa menunjukkan kenapa Anda yang tepat. Itu adalah perbedaan utama, itu yang membuat seseorang menjadi wirausahawan," ungkapnya.
Banyak orang memiliki ide yang brilian, tetapi sering kali ide tersebut hanya terpendam di pikiran atau terabaikan. Di sisi lain, seorang wirausahawan mengambil tindakan untuk mewujudkannya.
Mereka mungkin mencari rekan kerja untuk membantu merealisasikan ide atau memanfaatkan keterampilan yang dimiliki. Yang terpenting, mereka mengambil langkah konkret untuk mewujudkan visi mereka.
Memulai Usaha Sampingan
Banyak individu yang memulainya sebagai usaha sampingan di samping pekerjaan utama mereka.
Hal ini sering dilakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, terutama saat kondisi keuangan sedang sulit.
Sebuah penelitian oleh IPSE, sebuah organisasi untuk pekerja lepas, menunjukkan bahwa 35 persen orang yang memiliki usaha sampingan melakukannya untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Namun, ada juga yang memulai usaha sampingan untuk menguji ide bisnis tanpa harus mengambil risiko yang besar.
"Saya melihat semakin banyak usaha sampingan sekarang, dan saya pikir itu terjadi karena berbagai alasan."
3. Bisnis yang Berkembang Secara Bertahap
Kapan seharusnya seorang wirausahawan memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan utama dan sepenuhnya berfokus pada bisnis yang baru mereka jalani?
Kapan waktu yang tepat untuk mengambil langkah berisiko tersebut?
Deborah menjelaskan bahwa momen tersebut terjadi ketika bisnis mulai menunjukkan kemandirian.
Ia menggambarkan bisnis seperti anak-anak saat masih kecil, Anda harus memastikan mereka dapat berdiri, berjalan, dan mendapatkan makanan.
Namun, akan tiba saatnya ketika mereka mulai bisa berjalan sendiri, dan mesin bisnis pun mulai beroperasi tanpa harus terus-menerus diberi perhatian. Pada saat itulah Anda dapat mulai mempertimbangkan untuk mengambil lompatan besar.
Ambil risiko dengan keberanian
Memulai usaha baru atau beralih menjadi freelancer sering kali menghadapi berbagai tantangan. Deborah menekankan pentingnya untuk mengevaluasi risiko yang dapat diambil pada setiap fase kehidupan.
"Ini sangat berbeda untuk setiap orang. Jika saya masih muda, saya tidak memiliki tanggungan atau hipotek, risiko saya memang tetap sama, tetapi dampaknya jika gagal mungkin akan lebih kecil dibandingkan jika saya sudah memiliki anak atau hipotek untuk dibayar," ujarnya.
Menariknya, terdapat peningkatan yang signifikan pada individu berusia 50 tahun ke atas yang memilih untuk menjadi freelancer. Pada tahun 2023, jumlah pengusaha mandiri di kelompok usia ini meningkat hampir 90.000 dibandingkan dengan tahun 2020, sehingga total pengusaha dalam kategori tersebut mencapai 1,1 juta orang.
Vicks Rodwell, Direktur Keanggotaan IPSE, menjelaskan bahwa banyak pengusaha yang telah berusia lebih dari 50 tahun kini merasa lebih siap untuk menghadapi risiko.
"Kami melihat dua alasan mengapa orang memulai bisnis di usia lebih dari 50 tahun. Salah satunya adalah merasa sudah muak dengan pekerjaan, atau karena mereka di-PHK. Mereka mungkin sudah lebih aman secara finansial, memiliki ekuitas rumah, anak-anak mereka sudah dewasa, dan merasa inilah saat yang tepat untuk percaya diri dan mengambil langkah menuju kewirausahaan."
Gesit dan Tanggap
Deborah Meaden, seorang pengusaha, menekankan bahwa pada tahun 2024, pelaku bisnis harus siap menghadapi perubahan yang cepat dalam dunia usaha. Oleh karena itu, ia memberikan nasihat agar para pengusaha selalu waspada. Ketika terjun ke dunia bisnis, sering kali kita terjebak dalam rutinitas dan terlalu fokus pada apa yang sedang kita kerjakan.
Namun, penting untuk peka terhadap situasi di sekitar, terutama dalam memahami perilaku konsumen. Dalam konteks krisis biaya hidup saat ini, penting untuk menawarkan nilai yang kompetitif. Anda harus mampu menjelaskan secara jelas mengapa produk yang Anda tawarkan memiliki nilai yang baik untuk dibeli.
6. Membangun Identitas Merek yang Kuat
Sebuah start-up yang berhasil biasanya memiliki identitas merek yang mudah dikenali oleh konsumen, yang berfungsi untuk membangun kepercayaan.
"Saya selalu bilang bahwa bisnis itu punya kepribadian. Itu seperti seseorang. Dan konsumen Anda mengenal kepribadian itu, dan Anda harus berbicara dengan cara yang sesuai dengan kepribadian tersebut sehingga mereka mempercayai Anda."
Dengan memiliki identitas yang kuat, konsumen akan lebih mudah terhubung dan merasa nyaman dengan produk yang Anda tawarkan.
7. Pentingnya Mendapatkan Nasihat dari Para Ahli
Sering kali, orang-orang mendekati Deborah untuk mengemukakan ide bisnis mereka, tidak peduli di mana dia berada. "Ya, itu memang sering terjadi," ujarnya.
"Mereka mengenal saya untuk itu, dan saya benar-benar memahaminya. Biasanya, mereka datang dengan dua tujuan: meminta uang atau mencari saran."
Dengan meminta pendapat dari ahli, pelaku bisnis dapat memperoleh wawasan berharga yang dapat membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik dan strategis.