Tak bisa baca huruf Arab, paket roti dikira bom
Warga Perumahan Wisma Mukti, Blok G/35, Surabaya, Jawa Timur dikejutkan kiriman paket bertuliskan huruf arab.
Paketan bertuliskan huruf Arab, yang diduga berisi bom dari seseorang di Jakarta dikirim khusus untuk karyawan Konjen Filiphina di Surabaya, Eddy Surohadi, warga Jalan Klampis Anom, Perum Wisma Mukti Blog G/35 Surabaya, Jawa Timur, ternyata berisi roti dan sembako.
"Setelah dilakukan penyelidikan oleh Tim Gegana Polda Jatim, ternyata isinya cuma kue (roti) dan sembako, yang dikirim orang dari Jakarta ke kediman Konsul Kehormatan Konjen Filiphina, jadi bukan bom," kata Wakareskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Hartoyo singkat di lokasi kejadia, Senin (11/8) malam.
Sementara itu, si pemilik mengaku, sebelum isi paketan yang ternyata berisi roti dan sembako itu, dia mengakui kalau paketan warna coklat yang diterimanya tersebut disertai dengan ancaman bertuliskan huruf Arab.
"Tadi memang ada tulisan Arab. Tapi setelah dibaca ulang oleh polisi, ternyata bukan Innalillahi, bunyinya apa tadi, lupa saya, tapi memang ada tulisan Arab di bioks depannya," terang Eddy.
Pria yang baru satu tahun menjabat sebagai menjabat Honorarium atau Konsul Kehormatan Konjen Filiphina untuk Jawa Timur dan Bali, yang berada di Jalan Kali Kepiteng, Surabaya itu juga mengatakan, paketan berukuran 25 x 30 x 25 tersebut, juga berisi ancaman dan meminta tebusan.
"Nama si pengirim memang ada, tapi saya nggak kenal semua. Paketannya ada banyak lembaran-lembaran aneh, macam-macam isinya. Katanya ada nama kenalan saya di Jakarta, dia (kenalan Eddy) itu PKI, sudah dua kali kudeta, dan saya harus membayar 40 ribu zakat mall dan sebagainya. Dia (si pengirim paket) juga meminta tebusan Rp 60 trilliun, yang harus dikirim segera dan bersifat rahasia," papar dia.
Karena tidak ingin berandai-andai soal isi paketan yang diduganya bom itu, Eddy yang tinggal di Perum Wisma Mukti sejak tahun 1984 itu, akhirnya menghubungi Polsek Sukolilo dan meletakkan paketan yang diterimanya itu di depan rumahnya.
"Saya terima paketan itu sekitar pukul 12.00 WIB tadi, tapi baru saya ketahui waktu saya pulang kerja pukul 17.00 WIB dan langsung lapor polisi, karena takut apa-apa soal paketan itu," kata Eddy mengakhiri percakapan.
Diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Wisma Mukti, Blok G/35, Surabaya, dikejutkan kiriman paket bertuliskan Innalillahi wa Innailaihiroji'un, yang diduga bom, Senin sore.
"Diketahuinya pukul 11.00 WIB, tadi. Pembantu rumah yang nerima kiriman paket itu dari ekspedisi. Tapi karena tidak tertulis alamat jelas, si pembantunya gak berani masukkan rumah, nunggu majikannya pulang," terang Satpam Perumahan, Budiono di lokasi.
Sekitar pukul 17.00 WIB, si pemilik rumah datang dan melapor ke Polsek Sukolilo. Sekitar pukul 17.30 WIB, polisi dan Tim Gegana Polda Jawa Timur melakukan pendeteksian melalui X-Ray terhadap isi paketan. Dan ternyata, setelah melakukan penyelidikan selama sekitar 45 menit, diketahui kalau isi paketan itu, hanya berisi roti dan sembako.