Tak kunjung hujan, satu desa di Bali malah kebanjiran
Tidak turun hujan, tapi terkena banjir bercampur lumpur dan sampah.
Banjir bandang terjadi di desa Beratan, Kabupaten Buleleng, Bali. Anehnya, ini terjadi justru disaat tidak ada setitik air menetes di bumi Panji Sakti Buleleng ini.
Air bercampur lumpur yang datang dari perbukitan ini juga membawa sampah yang masuk hingga ke pemukiman rumah warga. Kondisi ini diperkirakan lantaran banyaknya tumpukan sampah di selokan-selokan jalan desa.
Penumpukan sampah tersebut, sebenarnya sudah terjadi sejak berminggu-minggu lalu. Bahkan rumah salah seorang warga, milik Sri Gatraja, dipenuhi banjir lumpur dan sampah.
Bencana banjir dimusim kemarau ini sempat memutus arus lalu lintas Singaraja - Denpasar selama kurang lebih 4 jam. Sejumlah warga terlihat tampak sibuk membersihkan tumpukan sampah yang ada disetiap selokan-selokan.
Dipaparkan Sri Gatraja, dirinya mengaku kaget, saat pagi-pagi dilihatnya rumahnya sudah dihadiahi banjir sampah dan air di areal halaman rumahnya, yang diakibatkan oleh meluapnya air dan sampah tersebut dari selokan depan rumahnya. “Saya tahunya begitu buka pintu, air langsung tumpah masuk. Halaman sudah penuh sampah," katanya, Selasa (28/10).
Kepala Lingkungan Beratan Nyoman Ngurah Suharta menjelaskan, dirinya menampik sampah-sampah yang menumpuk di selokan-selokan tersebut merupakan sampah dari warga Beratan. Pasalnya, dia mengatakan, warga Beratan sudah menerapkan pola bersih dan sehat, demi menciptakan lingkungan yang bersih melalui pengadaan Bank Sampah.
“Itu sampah kiriman dari atas bukit yang terbawa air bah. Setidaknya ada tiga desa di atas kita, berarti kita di bawah menampung sampah dari tiga desa di atas," terang Suharta, Selasa (28/10).
Bahkan dirinya lebih menegaskan,khususnya sangat menyayangkan keberadaan Perda tentang sampah seakan-akan tidak berfungsi baik.
Sementara itu, Lurah Beratan Made Wibawa tidak menampik bahwa sampah tersebut merupakan sampah kiriman. Namun dirinya sangat mengharapkan, peran aktif pemerintah untuk ikut bersama-sama lebih pro aktif untuk menjaga kawasan yang bersih, dan permasalahan sampah bisa diatasi dengan baik. “Saya cuma berharap, agar program-program pemerintah terkait penanganan sampah ini betul-betul harus mendapatkan penanganan dan perhatian fokus dari semua pihak termasuk Kelurahan dan Dinas-dinas terkait,” harapnya.