Tak lagi antik, Rumah Lontiok kini lapuk dan tidak terawat
Banyak tumbuh semak belukar di sekitar bangunan. Wisatawan tidak berani naik ke dalam rumah, lantaran takut ambruk.
Tempat wisata memang paling dicari saat liburan tiba. Namun apalah daya, ketika sampai di tempat tujuan, lokasi wisata yang akan kita kunjungi malah tidak bisa dimanfaatkan sebagai wisata. Misalnya rumah wisata Lontiok yang berlokasi di Pulau Belimbing Kuok, Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar Riau. Jika dulu terkenal karena antik, kini lapuk lantaran tidak terawat.
"Saya kecewa jauh-jauh datang ke rumah Lontiok, ternyata kondisinya menyedihkan. Tadinya kami pikir, akan melihat rumah wisata adat yang terawat, bersih sehingga tahu apa saja kebudayaan zaman dulu, atau barang-barang antik yang ada," ujar Rose, warga Pekanbaru saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/5).
Namun ternyata, setelah Rose dan keluarganya melewati jalan berbatu dan berlubang, mereka hanya melihat rumah adat yang tidak terurus, tidak ada orang, kosong dan dindingnya sudah banyak yang lapuk.
"Sekelilingnya banyak semak belukar, termasuk di depan rumah adat itu kelihatan sekali tidak terawat. Sangat disayangkan," keluh Rose.
Rose sudah lama ingin melihat rumah adat Lontiok itu, karena setiap melintas di desa tetsebut, dia membaca plang bertuliskan ada desa wisata. Dalam pikirannya, akan melihat objek wisata yang akan menambah wawasan sejarah Nusantara.
"Jadi penasaran. Ada apa di situ. Kemarin kebetulan libur, dan waktunya pas kami sengaja mampir ke situ, berharap biasanya libur pasti objek wisata dibuka. Ternyata jauh dari harapan. Tidak ada apapun kecuali rumah tua yang tak terawat," ucap Rose.
Padahal, Rose menilai rumah itu lokasinya bagus, karena berada di pinggir sungai dan tidak terlalu jauh dari jalan lintas. Rose berniat, momen liburan kali ini adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan budaya kepada anak-anaknya.
-
Dimana tempat wisata yang cocok untuk belajar sejarah budaya? Kawasan ini memiliki daya tarik yang unik, memadukan suasana kolonial masa lalu dengan unsur modern.
-
Kenapa Desa Wisata Osing Kemiren ditetapkan sebagai cagar budaya? Desa Wisata Osing adalah salah satu desa adat di Banyuwangi yang terkenal dengan kebudayaan Osing yang kental. Oleh sebab itu, pemerintah pun menetapkannya sebagai cagar budaya dan pengembangan Desa Wisata Suku Osing.
-
Di mana lokasi wisata Merapi yang menampilkan budaya dan kehidupan bangsawan Mataram? Museum Ullen Sentalu merupakan salah satu wisata Merapi yang sedang hits. Museum ini terletak di Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Museum Ullen Sentalu menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram beserta koleksi bermacam-macam batik.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kenapa Situs Cagar Budaya Bendung Lama Pamarayan menarik untuk dikunjungi? Situs Cagar Budaya Bendung Lama Pamarayan adalah Bangunan buatan kolonial Belanda tahun 1905 dan pertama kali dibuat oleh Belanda di Indonesia. Bahkan, Presiden Soekarno disebut-sebut pernah berkunjung ke situs ini.
Rumah Lontiok ©2016 merdeka.com/abdullah sani
"Dari Pekanbaru, kami membayangkan akan melihat benda-benda tua dan barang-barang antik yang bersejarah. Tapi perjalanan 1,5 jam yang kami tempuh ke desa itu sia-sia. Kami tidak melihat wisata di sana, yang ada hanya bekas wisata yang kini tidak terawat," kata Rose.
Rose mengaku tidak berani masuk ke dalam rumah adat Lontiok tersebut, bukan karena angker atau berhantu, tapi lapuknya bangunan yang dikhawatirkan membahayakan keselamatannya.
"Gimana mau melihat barang-barang antik di dalam rumah Lontiok, masuk saja kami tidak berani, takut ambruk," ujar Rose.
Rose berharap, baik pemerintahan kabupaten Kampar maupun Provinsi Riau, lebih memperhatikan rumah adat dan tempat wisata lainnya. Selain untuk lokasi wisata yang berguna untuk pemerintah dan warga sekitar, juga menghargai dan menghormati hasil karya orangtua terdahulu dengan tidak melupakan sejarah.
Perlu diketahui, Rumah Lontiok berada di Desa Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar. Untuk mencapai desa ini dibutuhkan perjalanan darat sejauh lebih kurang 70 km dari kota Pekanbaru.
Sebenarnya, lokasi Rumah Lontiok sangat strategis, letaknya berada di jalan negara, memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya. Alat transportasi seperti sepeda motor dan mobil bisa digunakan untuk mencapai lokasi ini. Jika telah sampai di lokasi, kita akan disambut sebuah gapura yang bertuliskan Desa Wisata Pulau Belimbing.
Rumah Lontiok atau disebut Rumah Lancang, dan Rumah Pencalang karena rumah ini bentuk atapnya melengkung ke atas dan runcing. Dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding seperti perahu. Menurut kepercayaan orang terdahulu, bentuk rumah itu lambang dari penghormatan kepada Tuhan.
Selain itu, Rumah Adat Lontiok mempunyai anak tangga rumah dengan hitungan ganjil. Bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar yang digunakan sebagai transportasi.
Nama Lontiok dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas. Namun sayang, rumah adat yang diharapkan warga setempat sebagai tempat wisata kini tidak lagi ramai dikunjungi wisatawan. Sebab, tak ada lagi keunikan karena lapuknya bangunan diterjang zaman tanpa perawatan.
Dari segi bentuk, Rumah Lontiok merupakan rumah panggung. Orang tua terdahulu membangunnya dengan tipe konstruksi panggung untuk menghindari bahaya serangan binatang buas dan terjangan banjir.
Sedangkan struktur bangunan Rumah Lontiok memiliki makna yang berkaitan dengan sistem kekerabatan dalam masyarakat Kabupaten Kampar. Serta melambangkan hubungan antar individu, antara orang tua dan anak juga anggota masyarakat lainnya. Selain itu struktur rumah adat ini melambangkan kebesaran sang pencipta.
Baca juga:
Mengunjungi penjara peninggalan Portugis di Minahasa Utara
Misteri penemuan wajan raksasa di tengah Kota Kutoarjo
Prasasti nama tokoh kung fu ditemukan dekat situs wajan raksasa
Anggaran belum cair, digitalisasi naskah kuno di Solo terbengkalai
Banyak benda cagar budaya di Solo diagunkan pemiliknya ke bank
Lima benda purbakala paling misterius di muka bumi